kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Permintaan Aset Safe Haven Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global


Minggu, 15 Juni 2025 / 05:30 WIB
Permintaan Aset Safe Haven Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global
ILUSTRASI. Batangan emas dipajang di sebuah toko perhiasan emas di kota Chandigarh, India utara, 8 Mei 2012. REUTERS/Ajay Verma


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan geopolitik meningkat pasca Israel melakukan serangan terhadap Iran, hal ini juga mendulang prospek aset safe haven.

Berdasarkan Trading Economics, harga emas naik 1,36% ke US$ 3.432 per ons troi pada Jumat (13/6), menembus rekor tertingginya di US$ 3.431 per ons troi pada 5 Mei 2025. Aset safe haven lainnya, dolar AS melalui indeks dolar (DXY) turut mengalami peningkatan 0,27% ke level 98,18.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo mengatakan bahwa peningkatan ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran mendorong kinerja aset-aset safe haven. Namun, prospek aset-aset ini ke depan akan sangat bergantung pada arah eskalasi konflik.

Baca Juga: Aset Safe Haven Masih Jadi Pilihan Investor

"Jika ketegangan terus memanas atau meluas permintaan untuk aset safe haven akan tetap tinggi, tetapi jika situasi mereda atau tidak ada eskalasi lebih lanjut maka efek safe haven kemungkinan akan berkurang dan pasar akan kembali fokus pada fundamental ekonomi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (14/6).

Selain geopolitik, beberapa katalis lain yang turut mendorong kinerja aset safe haven meliputi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global atau potensi resesi, kebijakan moneter bank sentral yang cenderung melonggar, pergerakan mata uang yang bergejolak, dan risiko sistemik yang mengancam stabilitas pasar keuangan.

Faktor-faktor ini secara kolektif dapat memicu 'flight to quality', yang mana investor mencari perlindungan di aset-aset yang dianggap lebih aman dan stabil.

Uang dolar AS

Karenanya, meskipun dolar AS menghadapi tekanan akibat ketidakpastian kebijakan domestik dan data ekonomi yang melunak, peningkatan tensi geopolitik dapat mendorong prospek dolar AS dalam jangka pendek hingga menengah.

Status dolar AS sebagai mata uang cadangan global utama dan aset safe haven yang sangat likuid menjadikannya tujuan utama bagi modal yang mencari keamanan di tengah krisis.

Baca Juga: Harga Emas Terus Pecahkan Rekor, Investor Bingung atau Cari Aman?

"Peningkatan ini bisa sangat signifikan, bahkan mengesampingkan sementara tekanan dari fundamental ekonomi," sebut Sutopo.

Namun, sambungnya, jika ketegangan mereda maka fokus pasar akan kembali ke data ekonomi AS dan kebijakan domestik, yang dapat kembali memengaruhi nilai tukar dolar.

Mengingat kondisi geopolitik yang memanas saat ini, Sutopo menyebutkan bahwa investor sebaiknya mempertimbangkan untuk meningkatkan kepemilikan pada aset safe haven. Ini sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko dan diversifikasi portofolio.

Ia menilai emas tetap menjadi pilihan klasik karena nilainya yang terbukti di tengah ketidakpastian. Selain itu, obligasi pemerintah negara maju, khususnya US Treasuries, juga dipandang merupakan aset yang sangat aman.

Baca Juga: Aset Safe Haven Jadi Buruan, Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Lagi

Dari sisi mata uang, dolar AS, Franc Swiss, dan Yen Jepang dipandang juga dapat menjadi pilihan yang menarik. "Penting untuk terus memantau perkembangan dan menyesuaikan strategi investasi sesuai dengan perubahan kondisi pasar," tutupnya.

Selanjutnya: AAUI Proyeksikan Kinerja Industri Asuransi Umum pada 2025 akan Sama dengan Tahun 2024

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 15 Juni 2025: Cancer Raih Arus Uang Melimpah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×