kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemulihan ekonomi dan vaksinasi akan mendukung kinerja Kalbe Farma (KLBF)


Senin, 07 Juni 2021 / 15:19 WIB
Pemulihan ekonomi dan vaksinasi akan mendukung kinerja Kalbe Farma (KLBF)
ILUSTRASI. Covifor, Remdesivir produksi Amarox Pharma Global (Hetero Group) yang dipasarkan Kalbe Farma


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan pertumbuhan penjualan sebanyak 5%-6% di tahun 2021, dan akan ada rencana perubahan target untuk tahun 2021. Selama kuartal I 2021, KLBF melaporkan pendapatan Rp 6 triliun atau naik 3,8% secara year on year (yoy). Laba bersih yang dicatatkan tumbuh sebanyak 7,03% secara yoy menjadi Rp 716 miliar.

Menurut analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto dalam risetnya yang dirilis pada 3 Mei 2021, segmen distribusi membukukan pertumbuhan pendapatan 11,7% secara yoy yang diikuti oleh segmen kesehatan konsumen 2,7% secara yoy.

Di segmen nutrisi membukukan penurunan pendapatan 0,1% secara yoy dan sektor farmasi yang turun 1% secara yoy. Natalia juga menilai di kuartal I-2021 preferensi masyarakat terhadap produk yang meningkatkan kekebalan dan menjaga kesehatan dinilai menguntungkan bagi KLBF.

Baca Juga: Analis: Kinerja Kalbe Farma tahun 2021 akan ditopang segmen distribusi

Pada kuartal I 2021, KLBF membukukan marjin kotor sebesar 44%, lebih baik dari pada kuartal IV-2020, tetapi lebih rendah dari marjin kotor kuartal I-2020. Menurut Natalia, obat resep mempertahankan margin kotornya pada 53% berkat kontribusi yang lebih tinggi dari produk biosimilar atau onkologi.

 

Bahan baku yang lebih tinggi diyakini membuat margin kotor nutrisi di kuartal I-2021 menjadi lebih rendah. Segmen kesehatan konsumen juga mempertahankan marjin kotor 55% karena ketahanan dan kecenderungan pengobatan sendiri karena orang menghindari rumah sakit di tengah pandemi.

Natalia berharap KLBF dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik ke depannya, hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi yang terus bergulir dan program vaksinasi pemerintah yang akan meningkatkan optimisme.

Ia juga melihat segmen kesehatan dan nutrisi konsumen akan mendapatkan manfaat dari peningkatan kesadaran kesehatan. Selain itu, KLBF juga dinilai mendapatkan manfaat dari produk baru yang akan datang dalam spesialisasi & peningkatan kesadaran gaya hidup sehat.

Natalia merekomendasikan saham KLBF beli dengan target harga Rp 1.900 per saham.

Selanjutnya: Situasi pandemi Covid-19 yang kompleks mempengaruhi efektivitas mikro lockdown

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×