kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Tunggu BI Rate, Rupiah Diperkirakan Menguat Terbatas di Awal Pekan


Minggu, 20 April 2025 / 08:50 WIB
Tunggu BI Rate, Rupiah Diperkirakan Menguat Terbatas di Awal Pekan
ILUSTRASI. Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 69,5 poin atau 0,41 persen menjadi Rp16.891 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.822 per dolar AS. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diperkirakan menguat terbatas pada awal pekan depan. Pasar menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) mengenai arah bunga acuan BI rate.

Berdasarkan Bloomberg, Kamis (17/4) rupiah berada di level Rp 16.834 per dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 0,06% dari Kamis (10/4) di Rp 16.823 per dolar AS. Sementara secara harian rupiah melemah 0,02%.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan pergerakan rupiah mencerminkan investor yang cenderung berhati-hati pada perdagangan hari ini. Sementara untuk sepekan cenderung bergerak melemah karena meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek ekonomi domestik.

"Ini akibat melemahnya data-data ekonomi Indonesia, seperti IKK, IPR, dan penjualan otomotif," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/4).

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp 16.834 per Dolar AS Hari Ini, Kamis 17 April 2025

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menanbahkan, investor cenderung berhati-hati karena menantikan hasil perundingan AS dengan Jepang. Menurutnya, Apabila Jepang gagal mencapai kesepakatan dengan AS, potensi besar rupiah akan melemah terhadap dolar AS. 

Karenanya, sentimen perang dagang masih akan mendominasi pergerakan rupiah pekan depan. "Kemungkinan belum ada perkembangan positif, rupiah diperkirakan masih akan range bound, tetapi potensi eskalasi dengan China masih bisa menekan rupiah," sebutnya.

Dari data ekonomi, tidak ada data ekonomi penting dari AS. Sementara di Indonesia akan ada data perdagangan dan RDG BI.

Surplus diperkirakan akan berlanjut dan cukup besar, yakni US$ 4 miliar. Hal ini diperkirakan akan mendukung rupiah dan BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dan kebijakan.

"Dengan demikian rupiah diperkirakan akan cenderung menguat terbatas dikisaran Rp 16.650 - Rp 16.900 per dolar AS selama sepekan dan selama sepekan dan di awal pekan Rp 16.750 - Rp 16.850," sebutnya.

Josua juga memperkirakan rupiah berpotensi bergerak menguat terbatas jelang pengumuman RDG BI. Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 16.725 - Rp 16.875 per dolar.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Masih Aman, Tapi Pelemahan Rupiah Perlu Diwaspadai

Selanjutnya: Profit 34,67% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (20 April 2025)

Menarik Dibaca: Promo Point Coffee Coconut Milk Series Hanya Rp 20.000, Khusus Bulan April 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×