kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bagaimana Persaingan Bisnis Telekomunikasi Usai XLSmart (EXCL) Hadir?


Minggu, 20 April 2025 / 13:12 WIB
Bagaimana Persaingan Bisnis Telekomunikasi Usai XLSmart (EXCL) Hadir?
ILUSTRASI. PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) serta PT Smart Telecom resmi merger pada Selasa (15/4) lalu, menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk dengan kode saham EXCL.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) serta PT Smart Telecom resmi merger pada Selasa (15/4) lalu, menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk dengan kode saham EXCL. Hadirnya XLSmart berpotensi membawa arah baru dalam peta persaingan sektor telekomunikasi. 

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisory Ekky Topan menyebut prospek kinerja sektor telekomunikasi akan dihadapkan tantangan yang lebih besar dengan kemunculan XLSmart. 

“Kehadiran XLSmart sebagai pesaing baru berpotensi mengganggu posisi dominan Telkomsel dan Indosat, sehingga bisa saja menekan laju potensi pertumbuhan mereka,” kata Ekky kepada Kontan.co.id, Kamis (17/4). 

Apalagi, pertumbuhan konsumsi layanan telekomunikasi biasanya bersifat moderat dalam jangka pendek. Menurut Ekky, setiap tekanan persaingan bisa saja mempengaruhi profitabilitas operator. Pun, tekanan persaingan itu bisa dalam bentuk apapun, tetapi yang utama adalah paket harga rendah dan bundling. 

Baca Juga: XL Axiata (EXCL)-Smartfren Resmi Merger, Lahirkan XLSmart, Cek Rekomendasi Sahamnya

Dengan demikian, incumbent alias pemain lama perlu memperhatikan kemunculan entitas baru yang berpotensi menghadirkan langkah-langkah strategis untuk menyesuaikan diri dengan persaingan pasar. 

“Incumbent perlu mengoptimalkan diversifikasi produk, memperkuat kualitas jaringan, dan terus berinovasi dalam layanan digital agar tetap kompetitif,” kata Ekky. 

Kendati begitu, Ekky menilai para pemain utama sektor telekomunikasi, yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM),  PT Indosat Tbk (ISAT), dan EXCL akan memainkan strategi segmentasi yang berbeda.

Misal, Telkomsel berperan sebagai premium player, mengandalkan cakupan jaringan luas, kualitas layanan unggul, dan portofolio produk digital serta enterprise yang komprehensif.

Sementara, Indosat Ooredoo Hutchison aktif di segmen urban dengan paket data terjangkau dan solusi enterprise, memanfaatkan sinergi hasil konsolidasi Indosat dan Hutchison.

Dan, XLSmart diprediksi akan menyasar pasar mid?low melalui paket bundling murah, menawarkan solusi ekonomis bagi konsumen yang sensitif terhadap harga.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dan Kafi Ananta juga berpandangan senada. Mereka memprediksi merger XL dan Smartfren akan membuat persaingan dalam industri telekomunikasi lebih teratur. 

“XL-Smartfren juga menekankan strategi optimalisasi ARPU dari 95,3 juta pelanggan gabungan (XL dan Smartfren), bukan mengejar ekspansi pangsa pasar,” sebut Niko dan Kafi dalam riset 21 Maret 2025. Lagi pula, menurut keduanya, cakupan Smartfren cenderung lebih kecil. 

Pun, XLSmart telah berencana untuk menonaktifkan 20–30% situs dari cakupan yang tumpang tindih demi efisiensi dan alih fungsi. Itu dilakukan untuk memaksimalkan cakupannya secara nasional.

Baca Juga: Resmi Merger, XLSMART Fokus Kembangkan Inovasi dan Teknologi untuk Pelanggan

Selanjutnya: Mudah Menyimpan ASI di Kulkas Buat Stok Si Kecil, Ini Cara Menyimpannya

Menarik Dibaca: Harga Samsung S23 Terbaru di April 2025, Temukan Informasinya di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×