Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,65% ke level 6.438,26 pada akhir perdagangan, Kamis (17/4). Dalam sepekan, IHSG naik 2,95%.
Pada perdagangan Senin (21/4), pergerakan IHSG diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen eksternal.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan berbagai faktor global masih menjadi penentu arah IHSG.
Di antaranya, pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kembali mendesak Ketua The Federal Reserve Jerome Powell untuk memangkas suku bunga acuan.
Baca Juga: Cek Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari Analis Ini untuk Senin (21/4)
Masih dari AS, jajak pendapat CNBC menunjukkan economic approval rate pemerintahan Trump berada di titik terendah selama masa jabatannya, yaitu sebesar 43% per 13 April 2025.
Isu global lainnya, AS berencana mundur dari proses perdamaian antara Rusia dan Ukraina jika tidak ada kemajuan signifikan dalam waktu dekat. Situasi tersebut diperkirakan memicu penguatan harga gas alam yang sebelumnya turun sekitar 3,2% di pekan lalu.
Di saat yang sama, harga minyak mentah juga melanjutkan tren penguatan setelah AS menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran. AS bahkan dikabarkan berupaya menekan ekspor minyak Iran hingga nol, seiring dengan proses perundingan mengenai fasilitas nuklir Iran.
Dari dalam negeri, perkembangan sementara proses negosiasi Indonesia dengan AS memperoleh beberapa poin penting. Beberapa di antaranya meliputi rencana peningkatan impor sejumlah komoditas dari AS, seperti energi dan agrikultur, kolaborasi hilirisasi, relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), hingga paket deregulasi.
Kesepakatan ini akan dibahas selama 60 hari ke depan, sebelum masa penundaan implementasi tarif resiprokal berakhir.
"Dengan berbagai sentimen tersebut, IHSG diperkirakan masih melanjutkan fase konsolidasi dalam rentang 6.300-6.550 di awal pekan," kata Valdy dalam risetnya, Minggu (20/4).
Baca Juga: Efek Tarif Trump, Samuel Sekuritas Pangkas Proyeksi Ekonomi dan IHSG
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, pergerakan IHSG Senin (21/4) masih rawan konsolidasi dengan support 6.385 dan resistance 6.464.
"Kami perkirakan, pergerakan IHSG besok akan dipengaruhi oleh adanya rilis data neraca perdagangan Indonesia dan suku bunga China," ucap Herditya kepada Kontan, Minggu (20/4).
Di sisi lain, pelaku pasar juga akan terus mencermati perkembangan tensi perang dagang, setelah Amerika Serikat menetapkan tarif impor sebesar 245% terhadap produk asal China.
Herditya merekomendasikan untuk mencermati sejumlah saham di perdagangan Senin (21/4), antara lain PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) di target harga Rp 442-Rp 474, PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) pada target harga Rp 1.940-Rp 2.110, dan PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) di rentang harga Rp 127-Rp 133.
Sementara itu, Valdy menyarankan untuk memperhatikan perdagangan saham di Senin (21/4), meliputi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
Selanjutnya: Dana Pensiun BCA Perkuat Strategi Investasi untuk Jaga Pertumbuhan Dana Kelolaan
Menarik Dibaca: Manfaat Konsumsi Kunyit untuk Mengobati Asam Lambung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News