kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemerintah lelang sukuk Rp 4 triliun


Kamis, 18 Agustus 2016 / 18:30 WIB
Pemerintah lelang sukuk Rp 4 triliun


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk, Selasa (23/8). Lelang ini ditargetkan bisa menggenggam dana Rp 4 triliun.

Pemerintah menawarakan satu seri anyar yakni SPN-S24022017 bertenor enam bulan yang akan jatuh tempo 24 Februari 2017. Adapun underlying asset menggunakan barang milik negara berupa tanah dan bangunan.

Lalu, empat seri lawas seperti project based sukuk (PBS) 009 (reopening) yang akan jatuh tempo 25 Januari 2018 dengan imbalan 7,75%. Seri PBS006 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 September 2020 dengan imbalan 8,25%.

Kemudian, seri PBS011 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 Agustus 2023 dengan kupon 8,75%. Serta, seri PBSPBS012 yang akan jatuh tempo 15 November 2031 dengan imbalan 8,87%. Seri PBS menggunakan underlying asset proyek atau kegiatan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016 dan BMN.

Lelang dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Untuk setelmen akan dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2016 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan.

Lelang SBSN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).

Pada prinsipnya, semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui peserta lelang yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.

Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus memperkirakan lelang akan dipengaruhi oleh belum pastinya kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat, Fed rate. Kondisi ini diprediksi berdampak positif bagi pasar obligasi Indonesia.

"Notulensi The Fed hampir meyakini bahwa tahun ini Fed Rate akan naik kembali, namun masih saja ada beberapa pejabat The Fed yang masih pesimis," ujar Nico, Kamis (18/8).

Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate diperkirakan kembali dipangkas 25 basis poin sehingga akan mengerek harga obligasi. Di samping itu, sukuk juga menawarkan imbal hasil yang menarik dibandingkan obligasi pemerintah konvensional.

"Sehingga investor akan beramai-ramai menyerbu lelang dan pemerintah akan mengalami kelebihan permintaan," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×