Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kripto cenderung menghijau setelah Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga acuan di level 5,25%-5,5%. Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tersebut disahkan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Rabu (13/12).
Pasca The Fed menahan suku bunga, pasar kripto secara serentak terapresiasi. Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) naik sekitar 1%, sehingga mendorong Bitcoin menembus level US$ 42.200 dan Ethereum di level US$ 2.230.
Selain pasar kripto, Indeks saham Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,55%, 0,61%, dan 0,6% beberapa menit setelah kebijakan diambil.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Kripto di Indonesia Lewat Acara Indodax Goes to Campus
Merujuk CoinMarketCap pada Kamis (14/12) pukul 08.00 WIB, baik Bitcoin dan Ethereum terpantau melanjutkan kenaikan. Bitcoin saat ini berada di level US$ 42.800 dan Ethereum berada pada level harga US$ 2.261, atau setara naik sebanyak 2% pasca pengumuman The Fed.
Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan, keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga sesuai dengan prediksi para ekonom dan pelaku pasar. Sebelumnya, CMEgroup FedWatch juga melaporkan probabilitas dari 98,69% suku bunga The Fed akan tetap dipertahankan.
“Langkah The Fed ini cukup memberikan dampak positif ke pasar kripto. Secara umum, kapitalisasi pasar kripto telah meningkat sebanyak 10% sejak keputusan The Fed mempertahankan suku bunga. Kapitalisasi kripto naik dari US$ 76.842.763 ke US$ 84.849.690 pada Kamis dinihari berdasarkan data CoinGecko,” ungkap Fahmi dalam siaran pers, Kamis (14/12).
Fahmi menambahkan, potensi The Fed untuk mempertahankan suku bunga di awal tahun depan juga cukup terbuka. Berkaca pada data-data perekonomian yang dirilis pada bulan Desember 2023, perekonomian AS pada kuartal IV sepertinya akan melemah.
Ini tergambar dari terlihat mulai melemahnya pasar tenaga kerja yang biasanya cukup resilien terlepas dari situasi bunga tinggi yang ada.
Meskipun inflasi November masih di angka 3,1% yoy dan inflasi inti masih di angka 4%, yang mana masih belum mencapai target di 2%, pelemahan ekonomi yang terjadi dapat menjadi faktor penghambat The Fed untuk menaikkan suku bunga.
“Sehingga, terdapat potensi The Fed akan kembali mempertahankan suku bunga pada pertemuan FOMC 30-31 Januari mendatang. Namun, kita masih perlu memantau perkembangan kondisi ekonomi lebih lanjut dalam satu setengah bulan ke depan,” imbuh Fahmi.
Selain itu, lanjut Fahmi, optimisme investor terhadap potensi akan disetujuinya ETF Bitcoin Spot turut memberikan sentimen bullish terhadap pasar kripto. Pada tanggal 5-10 Januari 2024 mendatang, SEC akan melangsungkan pertemuan untuk membahas persetujuan ETF Bitcoin Spot yang diajukan bersama oleh Ark Invest dan 21Shares, beberapa perusahaan investasi terkemuka di Amerika Serikat.
Baca Juga: Harga Bitcoin di Atas US$ 44.000, Bakal All Time High?
Ini akan menjadi batas final SEC untuk menyetujui atau menolak ETF Bitcoin Spot Ark Invest dan 21Shares tersebut, sehingga berbeda dibandingkan deadline-deadline sebelumnya. Apabila kedua pengajuan ETF ini disetujui oleh SEC, maka Januari bisa berpotensi menjadi bulan yang akan sangat positif bagi pasar kripto.
Terlebih lagi, pada tanggal 14-17 Januari 2024 juga terdapat deadline ketiga untuk persetujuan ETF yang diajukan oleh Bitwise, VanEck, Wisdomtree, Invesco & Galaxy, Fidelity, BlackRock, dan Valkyrie.
Merespon kondisi tersebut, Fahmi memandang saat ini belum telat untuk berinvestasi kripto karena peluang bullish masih sangat terbuka ke depannya. Disetujuinya ETF dapat semakin meningkatkan legitimasi aset kripto dan membuatnya lebih mudah diakses oleh investor institusi di Amerika Serikat.
“Bitcoin ETF berpotensi mendorong pertumbuhan industri kripto lebih lanjut, apalagi jika nanti situasi suku bunga tinggi turut berangsur mereda seiring dengan menurunnya inflasi. Potensi aliran dana investasi yang massive akan bermuara di aset kripto dapat semakin meningkat,” jelas Fahmi.
Namun, Fahmi memperingatkan masyarakat untuk tetap bijak sebelum berinvestasi. Sebab, kunci utama dalam berinvestasi adalah terus meningkatkan pemahaman yang lebih baik.
“Termasuk dalam aset kripto, carilah sumber-sumber yang akurat dan mudah dipahami untuk meningkatkan pemahaman. Seperti pada Learning Hub Reku yang menyajikan analisis pasar dan tren terbaru di industri kripto,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News