Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tekanan yang menerpa pasar saham menyebabkan manajer investasi tak terlalu agresif. Lihat saja, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, memilih meluncurkan produk konservatif.
Presiden Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi menuturkan, periode Juni-Desember, Batavia akan menerbitkan 20 produk anyar. Rinciannya, 16 produk terproteksi. Sisanya, reksadana terbuka alias open end, yakni dua pendapatan tetap, dan dua pasar uang.
Sebelumnya hingga Mei lalu, Batavia Prosperindo Aset Manajemen merilis 12 produk baru. Sepuluh reksadana terproteksi, sisanya pasar uang dan pendapatan tetap.
Tahun ini, pihaknya tak membidik penerbitan reksadana agresif, seperti saham, karena kondisi pasar saham sedang fluktuatif. "Kami belum memiliki reksadana saham tematik. Dengan kondisi pasar saat ini, likuiditas aset dasar reksadana tematik terbatas," jelas Lilis, kemarin.
Chief Investment Officer Batavia Prosperindo Aset Manajemen Agung Budiono menjelaskan, dua produk pendapatan tetap yang akan terbit membidik aset dasar berupa obligasi korporasi. Tujuannya, menekan risiko koreksi harga surat utang negara (SUN).
Batavia Prosperindo Aset Manajemen akan mengambil obligasi berperingkat minimal AA. "Dengan rating tersebut, likuiditas bagus dan jauh dari potensi kredit gagal," ujarnya. Sektor yang diincar, perusahaan multifinance.
Selain itu, obligasi korporasi memiliki kupon lebih tinggi ketimbang obligasi pemerintah, sehingga berpeluang membagikan return. Agung mengklaim, rata-rata return produk Batavia Prosperindo Aset Manajemen berbasis obligasi korporasi 9%-10%.
Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memprediksi, kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap tahun ini 6,38%-7,10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News