kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Pasar SUN diramal akan tertekan hingga akhri bulan


Kamis, 23 Januari 2014 / 17:01 WIB
Pasar SUN diramal akan tertekan hingga akhri bulan
ILUSTRASI. Cara Beli dan Mengisi Token Listrik PLN Melalui Livin' by Mandiri dan ATM Mandiri./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/12/09/2021.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pasar surat utang negara (SUN) masih bergejolak. Analis memperkirakan harga SUN terancam tertekan dalam jangka pendek.

"Ada beberapa sentimen negatif yang perlu diwaspadai investor sampai akhir bulan ini," ujar Desmon Silitonga, Analis Millenium Danatama Asset Management, Jakarta, Kamis (23/1).

Desmon menyebut, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed, pekan depan akan mendorong tekanan jual di pasar SUN, khususnya oleh asing. Sejauh ini, pasar berspekulasi rapat itu akan menentukan arah kebijakan moneter AS sekaligus merealisasikan tapering off sebesar US$ 10 miliar.

Sentimen lain, tekanan inflasi di Januari diperkirakan akan cukup tinggi  seiring kenaikan harga gas 12 kilogram dan kenaikan harga bahan pangan lantaran terganggunya distribusi dan pasokan akibat banjir. Nah, kenaikan inflasi akan mempengaruhi arah dari kebijakan moneter suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate. Apalagi, posisi rupiah sampai saat ini belum menunjukkan gejala perbaikan.

"Sehingga, jika tekanan inflasi dan rupiah ini terjadi, BI Rate bisa kembali dinaikkan. Akibatnya tentu akan akan menekan pasar SUN," papar Desmon.

Sebagai informasi, inflasi pada Januari 2013 lalu cukup tinggi mencapai 1,03% yang juga didorong akibat terjadinya banjir. Saat itu, rupiah juga terdepresiasi sebesar 29 basis poin serta yield obligasi tenor 10 tahun di pasar sekunder naik sekitar 21 basis poin hingga 25 basis poin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×