kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Lelang SUN Rp 10 Triliun


Jumat, 17 Januari 2014 / 07:40 WIB
Pemerintah Lelang SUN Rp 10 Triliun
ILUSTRASI. Harga Produk Elektronik Rumah Tangga Bakal Terkerek Bila Harga BBM Naik. KONTAN/Baihaki/17/5/2022


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Pasar surat utang negara (SUN) awal tahun ini  semakin ramai. Setelah lelang perdana SUN pada Selasa silam (7/1) dibanjiri peminat, pemerintah akan kembali melelang SUN pada Selasa pekan depan (21/1).

Ada empat seri lawas yang ditawarkan dalam lelang nanti yaitu seri SPN12150108, FR0069, FR0070 dan FR0071 (lihat infografik). SUN yang dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta. Dalam lelang ini, pemerintah menargetkan bisa menyerap dana sebesar Rp 10 triliun.

Lelang akan dibuka pada Selasa (21/1) pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB.Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Sedangkan settlement dilaksanakan Kamis (23/1).

Berkaca dari pengalaman lelang SUN perdana di 2014 yang kelebihan permintaan hampir tiga kali lipat dari target Rp 10 triliun, peminat lelang SUN kali ini diprediksi masih akan membanjir.

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Fakhrul Aufa memperkirakan, kelebihan permintaan atau oversubcribes bisa sekitar 2,5 hingga 3 kali dari target yang ditetapkan sebesar Rp 10 triliun. "Aksi beli asing banyak mendorong reli harga SUN sehingga lelang ini masih menarik banyak peminat," kata Fakhrul kepada KONTAN,  Kamis (16/1).

Dia memperkirakan, SUN seri FR0070 bertenor 10 tahun akan diincar banyak investor. Investor asing akan masuk ke instrumen ini karena mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik. "Seri bertenor panjang akan menarik investor asing karena yield yang ditawarkan menarik," tutur Fakhrul.

Sekadar gambaran, kemarin, tingkat yield SUN seri FR0070 tercatat sebesar 8,390%. Yield ini turun dari level tertingginya 9,072%, Senin  lalu (6/1).

Seri lain yang akan diserbu yakni seri bertenor pendek SPN 12150108 yang digemari investor lokal.

Menurut analis, obligasi pemerintah masih menjadi instrumen investasi menarik bagi investor pada tahun ini karena akan memberikan imbal hasil atau return positif.

Assistant Vice President Head of Debt Research Danareksa Sekuritas Yudistira Slamet memperkirakan, kinerja total return obligasi pemerintah di tahun ini bisa mencapai 9,7%. "Total return tersebut termasuk menghitung capital gain dan interest income," kata Yudistira.

Imbal hasil SUN tersebut lebih baik dibandingkan dengan sepanjang 2013 lalu yang tercatat minus 13,15%.

Menurut Yudistira, return investasi obligasi pemerintah akan positif ditopang oleh laju inflasi yang terkendali dengan tren menurun. Dia memperkirakan, inflasi di tahun ini sekitar 5,03%. Selain itu, suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate diperkirakan tetap bertahan di 7,5%.

Sedangkan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sekitar Rp 10.500 per dollar AS. Kondisi tersebut akan memberikan sentimen positif bagi pasar obligasi pemerintah.

Dengan estimasi tersebut, yield obligasi pemerintah seri acuan bertenor 10 tahun diperkirakan berada di kisaran 7,73% pada tahun ini. Yield tersebut lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang berada di kisaran 8,68%.

Untuk harga, Yudistira memperkirakan, volatilitas harga SUN hanya akan terjadi di semester pertama 2014 dan menyebabkan yield obligasi pemerintah bergerak mendatar dengan kecenderungan naik. Namun, tren yield akan turun seiring menurunnya volatilitas di semester II 2014. "Pasar obligasi pemerintah akan bullish hingga akhir tahun," tutur dia.

Tahun ini, dia memperkirakan, pemerintah akan memperbanyak penerbitan surat utang seri SPN yang bertenor pendek. Dengan demikian, pasokan instrumen bertenor pendek yang bisa menjadi pilihan investor bakal semakin banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×