kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar sukuk berpeluang bullish hingga akhir tahun


Selasa, 19 Juli 2016 / 19:22 WIB
Pasar sukuk berpeluang bullish hingga akhir tahun


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Berbagai katalis positif dari dalam negeri berpotensi menyokong pasar sukuk hingga pengujung tahun 2016.

Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Selasa (19/7), performa sukuk dalam negeri yang tercermin pada indeks ISIXC Total Return telah melonjak 11,87% (ytd) ke level 190,31.

Analis Infovesta Utama Beben Feri Wibowo menerawang, pasar sukuk masih berpeluang menanjak hingga akhir tahun ini. Katalis bersumber dari gencarnya pembangunan infrastruktur yang niscaya dapat mewujudkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,2%.

"Atau paling tidak menyentuh level 5%. Rupiah yang lebih baik juga mengurangi pekerjaan pemerintah," terangnya.

Di pasar spot pada Selasa (19/7), rupiah ditutup pada level Rp 13.089 per dollar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda telah menguat 5,06% dari posisi akhir tahun 2015 di Rp 13.788 per dollar AS.

Senada, Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management memproyeksikan, pasar sukuk berpotensi melanjutkan tren bullish hingga pengujung tahun 2016. Wajar, dengan terjaganya inflasi dalam negeri, masih ada ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunganya, setidaknya 25 bps lagi.

Sejak awal tahun 2016, BI sudah menurunkan suku bunga sebanyak empat kali dengan total nilai 100 bps menjadi 6,5%.

Inflasi dalam negeri yang cukup terkendali menjadi salah satu pertimbangan pelonggaran kebijakan moneter tersebut. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, Indonesia mengalami inflasi sebesar 1,06% untuk periode Januari 2016 - Juni 2016.

Namun, kenaikan harga sukuk mulai terbatas. Sebab, investor berpeluang merealisasikan keuntungannya alias profit taking. "Harus hati-hati, takutnya ada tekanan jual,"paparnya.

Rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS alias The Fed juga tetap patut dicermati. Meskipun hanya 20% ekonom yang meramal The Fed akan merealisasikan rencananya di bulan September 2016.

Desmon menduga, sepanjang tahun 2016, total return pasar sukuk akan bertengger di level 10% - 12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×