Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Berdasarkan perbaikan aspek-aspek makroekonomi tersebut, B-Trade menilai hal ini akan berdampak positif pada pergerakan IHSG, terutama pada kuartal-IV tahun ini.
“Menurut analisis kami, IHSG akan mencetak all time high dan menyentuh level psikologis 7.000 pada kuartal-IV tahun ini. Oleh karena itu, kami menilai pasar saham saat ini cukup resilient,” pungkas Raditya.
Namun, Raditya mengatakan, isu gelombang ketiga Covid-19 yang diperkirakan terjadi pada Januari 2022 bisa menjadi perhatian khusus. Hal ini harus diantisipasi oleh semua pihak dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Selain itu, isu tapering yang akan dilangsungkan pada bulan November 2021 juga akan berdampak terhadap IHSG, walaupun dampaknya yang tidak terlalu signifikan. Sebab, komposisi asing saat ini udah tidak terlalu dominan di Bursa Efek Indonesia alias kurang dari 50%.
“Kondisi makroekonomi Indonesia saat ini yang cukup baik, membuat Indonesia siap untuk menghadapi efek tapering The Fed,” tutup dia.
Selanjutnya: IHSG terkoreksi 0,04% ke 6.655 pada Selasa (19/10), asing beli BBRI, ASII, BMRI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News