Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian di pasar keuangan global mempengaruhi pasar keuangan domestik. Investor disarankan untuk mengalihkan aset ke aset yang aman.
Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan bahwa kenaikan persepsi risiko investasi atawa Credit Default Swap (CDS) tenor 5 tahun Indonesia memperlihatkan kekhawatiran pasar terhadap posisi investasi obligasi mereka. Ini sejalan dengan kondisi ekonomi di dalam dan luar negeri yang sedang bergejolak.
Baca Juga: Meracik Portofolio Investasi Saat Bursa Saham Terseok-seok
"Efek ke obligasi, bisa dengan kenaikan kupon dan akibat lanjutan turunnya IHSG," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/4).
Dengan kondisi ini, Eko menyarankan untuk jangka pendek investor bisa mengalihkan asetnya dengan memegang kas dan reksadana pasar uang karena fleksibel dan likuid. Selain itu juga bisa melirik emas untuk lindung nilai.
Baca Juga: Diversifikasi Portofolio Investasi Optimalkan Imbal Hasil Saat Pasar Berfluktuasi
Dus, Eko menyarankan untuk investor konservatif bisa mengalokasikan 50% di kas dan setara kas, 50% emas dan obligasi jangka pendek. Investor tipe moderat bisa mengalokasikan 30% kas dan setara kas, 50% emas dan sisanya bisa ke saham bluechip.
"Agresif 40% kas, 60% ke emas dan sebagian saham bluechip," imbuhnya.
Baca Juga: Ada Eskalasi Perang Dagang, Begini Tips Mengatur Portofolio Investasi
Selanjutnya: Risiko Investasi Naik, Outflow Dana Asing Bayangi Pasar Keuangan Indonesia
Menarik Dibaca: Menu Diet Sehat Seminggu yang Dapat Anda Coba Konsumsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News