kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Laba Lampaui Ekspektasi, Ini Alasan Analis Masih Rekomendasi Jual Saham UNVR


Senin, 28 April 2025 / 05:15 WIB
Laba Lampaui Ekspektasi, Ini Alasan Analis Masih Rekomendasi Jual Saham UNVR
ILUSTRASI. Merek-merek Unilever Indonesia berhasil memborong 18 penghargaan di MMA Smarties Awards 2024 sebagai ajang tolak ukur bagi para profesional untuk menunjukkan pencapaian terbaik dalam melahirkan kampanye inovatif dan berdampak.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penurunan laba kuartal I tahun 2025. Prospek Unilever diperkirakan masih akan dibayangi tantangan ke depannya. 

Analis Willy Goutama Maybank Sekuritas Indonesia dalam riset 24 April 2025 mengatakan, laba kuartal pertama 2025 UNVR sejatinya melampaui ekspektasi. Namun dia menyebut prospek jangka menengah masih dibayangi tantangan internal operasional dan tekanan eksternal. Oleh karena itu, Maybank Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi sell dengan target di Rp 1.400 per saham. Ini berdasarkan proyeksi PER tahun 2025 di 14,6 kali atau 3 standar deviasi di bawah rata-rata tiga tahun terakhir. 

Baca Juga: Unilever Bantah Berupaya Singkirkan CEO Ben & Jerry's, Desak Gugatan Dibatalkan

Pada kuartal I tahun ini, UNVR melaporkan laba bersih sebesar Rp 1,24 triliun, tumbuh 245% secara kuartalan namun turun 15% secara tahunan. Kinerja ini melampaui ekspektasi, mencapai 34% dari estimasi Maybank Sekuritas dan 32% dari konsensus pasar untuk tahun 2025. Namun, pencapaian ini lebih banyak didorong oleh ekspansi margin laba, bukan pertumbuhan penjualan.

Total penjualan UNVR di kuartal I tahun ini tercatat Rp 9,46 triliun, turun 6% secara tahunan. Menurut Willy, ini mencerminkan lemahnya permintaan akibat proses penyesuaian harga dan pembersihan stok di level distributor dan pengecer. Volume Unilever tercatat menyusut selama empat kuartal terakhir.

Meski begitu Willy melihat, EBIT margin dan net margin UNVR masing-masing tercatat sebesar 17,1% dan 13,1%. Margin Unilever masih melampaui ekspektasi pasar. 

Kenaikan margin ini ditopang oleh dua faktor utama. Pertama, UNVR berhasil meneruskan inflasi harga minyak sawit mentah (CPO) yang naik 19% secara tahunan dan naik 3% di sepanjang tahun ini ke harga jual produk. Hal ini menyebabkan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) meningkat 1,3% secara tahunan di kuartal I tahun 2025. Kedua, Unilever telah menerapkan efisiensi operasional, terutama pada biaya iklan dan promosi serta gaji, yang menyumbang 50% dari total biaya operasional kuartal ini.

Baca Juga: Bos Unilever (UNVR) Buka Suara Soal Dampak Tarif Trump Terhadap Kinerja Perusahaan

"Meski laba UNVR melebihi proyeksi, kami tetap berhati-hati terhadap lemahnya daya beli konsumen yang menjadi target pasar UNVR," terang Willy. Valuasi UNVR saat ini memang menarik dengan PER di 2025 sebesar 14,8x dan dividend yield sebesar 6,8% (belum termasuk potensi dividen spesial 6,5% dari penjualan bisnis es krim). Namun belum ada katalis kuat untuk mendorong revaluasi saham, khususnya karena belum adanya tanda-tanda pemulihan pertumbuhan penjualan.

Hingga akhir tahun ini, Willy memperkirakan pendapatan Unilever bisa mencapai Rp 35,58 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 3,65 triliun. Di tahun 2026, dia memproyeksikan, pendapatan Unilever akan sebesar Rp 37,09 triliun dan laba bersih senilai Rp 4,08 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×