kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Risiko Investasi Naik, Outflow Dana Asing Bayangi Pasar Keuangan Indonesia


Senin, 07 April 2025 / 19:08 WIB
Risiko Investasi Naik, Outflow Dana Asing Bayangi Pasar Keuangan Indonesia
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025). Kenaikan persepsi risiko investasi atawa Credit Default Swap (CDS) tenor 5 tahun Indonesia mendorong potensi outflow di pasar keuangan Indonesia.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan persepsi risiko investasi atawa Credit Default Swap (CDS) tenor 5 tahun Indonesia mendorong potensi outflow di pasar keuangan Indonesia.

Berdasarkan World Government Bonds, CDS 5 tahun Indonesia berada di level 106,11 pada Senin (7/4). Dalam sebulan, persepsi risiko investasi di indonesia telah naik 36,8%.

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, Suhindarto mengatakan, kenaikan CDS 5 tahun Indonesia akibat perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Risiko Rendah, Reksadana Pasar Uang Bisa Jadi Pilihan Investor

Kebijakan pengenaan tarif resiprokal kepada mitra dagang AS tanpa terkecuali telah membuat tensi perang dagang memanas dan beberapa negara telah menempuh langkah retaliasi, seperti misalnya yang dilakukan oleh China.

Kenaikan CDS di dalam negeri perlu diperhatikan karena hal ini menandakan premi risiko untuk berinvestasi di Indonesia mengalami peningkatan. "Namun jika dibandingkan secara historis, kenaikannya masih belum mencapai titik rata-rata sejak tahun 2013," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (7/4).

Suhindarto menuturkan bahwa berdasarkan data Bloomberg, rata-rata CDS 5 tahun Indonesia sejak tahun 2013 di kisaran level 120-130.

Walau demikian, kenaikan CDS memberikan sentimen negatif yang akan memicu investor melakukan aksi jual, baik pada pasar saham maupun pada pasar obligasi.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Risiko Investasi (CDS) Indonesia Melonjak

"Di tengah ketidakpastian yang begitu tinggi, investor akan cenderung untuk melakukan realokasi asetnya ke instrumen dan negara tujuan investasi yang dinilai relatif lebih aman," sebutnya.

Oleh sebab itu, investor asing akan cenderung untuk melakukan aksi jual, terutama pada instrumen-instrumen yang dinilai berisiko relatif lebih tinggi, seperti di pasar saham.

Dia melihat terdapat kekhawatiran akan prospek pertumbuhan ekonomi secara umum dan para emiten secara khusus karena adanya perang dagang ini.

Perang dagang yang mengalami eskalasi dan pengenaan tarif terhadap Indonesia sebesar 32%, yang mana persentasenya jauh lebih tinggi dari perkiraan, telah membuat prospek pertumbuhan tertekan karena kenaikan tarif akan berpotensi menurunkan penjualan dari para perusahaan, terutama mereka yang berorientasi ekspor.

Baca Juga: Reksadana Obligasi dan Pasar Uang Favorit Investor di Awal 2025

Nah, dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang berpotensi tertekan karena ekspor yang terancam dampak tarif maka arus keluar dari pasar obligasi pun juga berpotensi terjadi. "Dari pergerakan investor saat ini, mereka lebih banyak menuju ke pasar obligasi AS," sebutnya.

Suhindarto memperkirakan arus keluar dari pasar keuangan Indonesia akan terjadi cukup besar. "Outflow terjadi sampai ketidakpastiannya dan tensi perang dagangnya cenderung mereda," tutupnya.

Selanjutnya: Pasar Keuangan Tertekan, Level Baru Rupiah di Rp 17.000 - Rp 18.000 Per Dolar AS?

Menarik Dibaca: Menu Diet Sehat Seminggu yang Dapat Anda Coba Konsumsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×