kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pasar bergejolak, MI gencar terbitkan reksadana terproteksi


Rabu, 30 Mei 2018 / 08:30 WIB
Pasar bergejolak, MI gencar terbitkan reksadana terproteksi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gejolak di pasar saham dan obligasi masih terus berlanjut. Sebagian investor masih mengambil sikap wait and see dan berhati-hati melakukan investasi, lantaran pasar masih volatil. Para manajer investasi lantas memanfaatkan momen ini untuk merilis reksadana terproteksi. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, sepanjang Mei ini ada 36 reksadana baru yang diterbitkan, di luar reksadana penyertaan terbatas. Dari jumlah tersebut, jenis reksadana yang paling banyak diterbitkan adalah reksadana terproteksi yang mencapai 29 produk.

Pengamat menilai, banyaknya reksadana terproteksi baru yang rilis lantaran reksadana ini dianggap instrumen investasi aman dan menguntungkan saat pasar sedang bergejolak. Sebab, reksadana ini menjanjikan modal investor tidak akan hilang. Ini membuat permintaan naik.

"Saat ini investor jadi lebih tertarik ke reksadana terproteksi karena sepanjang tidak terjadi gagal bayar, target imbal hasil pasti tercapai," jelas Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana. Belum lagi, reksadana terproteksi cenderung terus ditawarkan saat jatuh tempo untuk diganti dengan produk serupa.

Memang selama ini MI memilih menggunakan surat utang medium term notes (MTN) atau obligasi korporasi sebagai aset dasar reksadana terproteksi. Menurut hitungan Wawan, imbal hasil surat utang korporasi di tahun ini masih di atas imbal hasil deposito yang ada di 4%-5%. Saat ini, rata-rata reksadana terproteksi menawarkan imbal hasil di kisaran 7%-9%.

Tapi, investor tak dapat serta-merta masuk ke reksadana terproteksi, meski menjanjikan return tinggi. Investor perlu mencari tahu isi aset dasar yang digunakan reksadana tersebut, terlebih jika menggunakan MTN. Ini untuk menghindari gagal bayar.

Bahana TCW Investment Management menjadi MI dengan produk reksadana terproteksi baru terbanyak. MI ini merilis lima reksadana terproteksi baru. Selanjutnya Batavia Prosperindo Aset Manajemen dan Insight Investments Management masing-masing menerbitkan tiga reksadana terproteksi anyar.

Sementara, tujuh produk reksadana baru lainnya berasal dari dua reksadana campuran, dua reksadana exchange traded fund (ETF), satu reksadana indeks, satu reksadana saham dan satu reksadana pendapatan tetap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×