kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Pasangan USD/JPY berpotensi rebound terbatas, ini pemicunya


Selasa, 10 Maret 2020 / 22:04 WIB
Pasangan USD/JPY berpotensi rebound terbatas, ini pemicunya
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Light is cast on a U.S. one-hundred dollar bill next to a Japanese 10,000 yen note in this picture illustration shot February 28, 2013. REUTERS/Shohei Miyano/Illustration/File Photo


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasangan USD/JPY pada Selasa (10/3), kembali menunjukkan hal yang positif. Mengingat, setelah menyentuh level tertinggi sebesar 112,10 pada 20 Februari, nilai tukar yen Jepang terus menurun.

Hingga puncaknya, menyentuh level 102,36 pada Senin (9/3). Angka itu sendiri menjadi level terendah bahkan dalam enam bulan terakhir.

Tren negatif yang telah berlangsung sejak pertengahan Februari itupun akhirnya terputus hari ini. Berdasar pasar spot Selasa (10/3), nilai yen Jepang terhadap dolar AS naik dan berada di level 104,59.

Baca Juga: EUR tertekan ekspektasi penurunan suku bunga ECB

Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwy Assegaf menilai, rebound yang dialami oleh yen Jepang hari ini merupakan hal yang wajar. Kejatuhan yang cukup signifikan yang sesi-sesi sebelumnya memicu terjadinya risk-appetite.

Di samping itu, membaiknya indeks saham di Asia pun turut berdampak pada kenaikan yen Jepang.

Meski demikian, Alwy melihat kenaikan yen Jepang saat ini bersifat sementara. Itu disebabkan karena masih berkembangnya persebaran virus korona. Ditambah lagi, adanya perang harga minyak antara Arab Saudi dan Rusia.

Baca Juga: Yen makin diburu, GBP/JPY bakal melanjutkan koreksi

Sementara itu, pemerintah Jepang juga tidak ingin nilai mata uangnya meningkat terlalu tajam. Mengutip Reuters, Kementerian Keuangan Jepang Taro Aso memberikan sinyal kepada investor untuk tidak banyak mendorong mata uang negara Sakura tersebut pada Senin (10/3).

Pernyataan Taro tersebut cukup beralasan mengingat yen Jepang termasuk salah satu aset safe haven. “Rebound hari ini tidak akan mengubah tren bearish secara keseluruhan,” kata Alwy.

Kenaikan mata uang yen Jepang sendiri tak terlepas dari nilai dollar AS yang juga menurun. Imbas dari imbal hasil obligasi yang jatuh ke level terendah menjadi pemicu turunnya dolar AS.

Baca Juga: Ditekan sentimen corona, USD/JPY direkomendasikan sell

Sebagai informasi, imbal hasil US Treasury pada tenor 10 tahun turun di bawah 0,5% dan tenor 30 tahun turun di bawah 1%. Kondisi itu yang membuat investor menarik diri.

Penurunan itu kian menjadi setelah adanya ekspetasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga di pekan depan.

“Ini menjadi faktor daya pikat terhadap dollar AS cenderung menurun,” lanjut Alwy.

Alwy mengatakan untuk jangka pendek, tren pasangan USD/JPY masih akan cenderung bearish meski potensi rebound juga terbuka lebar. Penguatannya pun akan cenderung terbatas. Sehingga kemungkinan dollar AS untuk melemah terhadap yen Jepang cukup besar.

Baca Juga: Euro menguat terhadap dolar AS, begini rekomendasi analis

Dari segi teknikal, Alwy melihat pasangan USD/JPY sudah mulai bergerak di indikator Exponential Moving Average (EMA) dan berada di Moving Average (MA) 10. Tren jangka pendek sudah bergerak tapi akan tertahan di MA55 yang terlihat masih bearish. Sedang untuk indikator stochastic menunjukkan masih terdapat potensi untuk menguat.

“Potensi rebound, tapi terbatas,” kata Alwy.

Melihat kondisi itu, Alwy merekomendasikan untuk sell on strength di rentang support 103,00 dan resistance 105,60.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×