Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Ketidakpastian kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump rupanya cukup menguntungkan posisi nilai tukar yen . Pamornya sebagai mata uang lindung nilai langsung melejit pasca pengajuan revisi UU kesehatan era Obama gagal diajukan oleh Partai Republik. Tanpa sokongan data ekonomi, yen berhasil mengungguli euro.
Mengutip Bloomberg, Selasa (28/3) pukul 19.47 WIB pasangan EUR/JPY tercatat melemah 0,38% ke level 119,77 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, analis PT Esandar Arthamas Berjangka lebih melihat pelemahan euro terhadap yen ini terjadi karena kondisi geopolitik di AS. Kegagalan Trump mengajukan usulan pembatalan Obama Care menimbulkan ketidakpastian yang akhirnya mendorong investor mengalihkan investasinya ke aset yang lebih aman.
“Pelemahan dollar AS membuat yen diuntungkan,” ungkapnya kepada Kontan awal pekan ini.
Meski data ekonomi dari Uni Eropa menunjukkan perbaikan, tetapi hal tersebut masih belum mampu membalikkan posisi euro terhadap yen. Membaiknya iklim bisnis di Jerman tercatat membaik dari level 111,1 ke level 112,3 sejauh ini hanya mampu menahan laju pelemahan pasangan EUR/JPY. Kata Tonny pasangan tersebut baru bisa berbalik arah kalau dollar AS menguat terhadap yen.
Ia menebak untuk Rabu (29/3) pasangan EUR/JPY masih berpotensi melanjutkan penguatan karena tidak adanya data ekonomi yang mampu mempengaruhi pergerakan mata uang. Ketidakberhasilan Trump mengusulkan revisi UU Kesehatan diperkirakan akan diikuti oleh program-program lainnya.
Ketidakpastian masih menjadi sentimen positif yang bisa menopang penguatan yen. “Kalaupun pada akhirnya terjadi koreksi itu hanya merupakan aksi profit taking,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
