Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Yen terlihat berhasil mengungguli euro. Rupanya, ketidakpastian menjelang pemilu di kawasan Uni Eropa kembali melambungkan posisi yen sebagai instrumen yang aman atau safe haven.
Mengutip Bloomberg, Senin (13/3) pukul 17.30 wib pasangan mata uang EUR/JPY mengalami pelemahan 0,17% ke level 122,32 dibanding hari sebelumnya.
Sebelum akhirnya mengalami koreksi, diawal perdagangan pasangan EUR/JPY sempat mencatatkan penguatan. Pada pukul 14.56 wib, euro unggul 0,14% terhadap yen di level 112,70. Namun mulai sore, kondisinya mulai berbalik arah.
Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan hal ini terjadi karena meningkatnya resiko politik menjelang pemilu Belada. Pemilu yang dijadwalkan akan berlangsung pada 15 Maret itu dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi politik di Uni Eropa.
“Khawatirnya seperti pemilu di Prancis yang memiliki kandidat kontroversial,” ujarnya kepada Kontan, Senin (13/3).
Seolah menyamai pemilu Prancis. Pemilu Belanda pun banyak menimbulkan kekhawatiran karena majunya Geert Wilders sebagai salah satu kandidat Presiden. Politikus berambut pirang ini cukup dikenal anti Uni Eropa dan mengusung platform politik anti imigran.
Meski kemarin, euro sempat menguat pasca Gubernur European Central Bank, Mario Draghi mengeluarkan pernyataan hawkish tetapi hal tersebut tak mampu mempertahankan penguatan. Petinggi Bank Sentral Eropa itu mengungkapkan wacana untuk menaikkan tingkat suku bunga dan mulai mengurangi program pembelian stimulus. Euro tetap mengalami koreksi terbatas dihadapan yen.
“Sementara dari Jepang sendiri, yen menguat ditengah pasar yang merespon sajian data yang negatif,” imbuhnya.
Angka pemesanan mesin bulan Februari mengalami penurunan signifikan dari 6,7% menjadi – 3,2%. Sedangkan aktivitas industri bulan Februari di Jepang walaupun mengalami perbaikan tetapi hasilnya masih dibawah ekspektasi pasar. Awalnya diharapkan aktivitas industri akan membaik dari bulan Januari di level – 0,3% ke 0,2%, tetapi kenyataannya hanya mencapai level 0,0%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News