kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pamor perak diprediksi pulih pada kuartal kedua 2018


Senin, 02 April 2018 / 21:13 WIB
Pamor perak diprediksi pulih pada kuartal kedua 2018
ILUSTRASI. Perak Batangan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau sempat menguat pada Januari lalu, pamor perak perlahan meredup hingga akhir kuartal I 2018. Namun, analis memperkirakan harga perak kembali menguat sepanjang kuartal II tahun ini.

Mengutip Bloomberg, harga perak kontrak pengiriman Mei 2018 di Commodity Exchange sudah turun 5,5% ke level US$ 17,221 per ons troi secara year to date hingga Kamis (29/3) lalu. Sementara, harga perak pada Senin (2/4) hingga pukul 19.00 WIB, berada di level US$ 16,51 per ons troi.

Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim menilai, harga perak sempat meroket di awal tahun dan mencapai rekor tertinggi tahun ini pada 25 Januari di level US$ 17,70 per ons troi. Hal ini didukung oleh meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea setelah Korut melakukan serangkaian uji coba rudal balistik. “Perak mulai diburu sebagai salah satu aset safe haven,” katanya, hari ini.

Di periode yang sama, perbaikan data-data ekonomi China menjadi katalis positif kenaikan harga perak. Apalagi, saat itu pemerintah Amerika Serikat tengah dilanda masalah seputar persetujuan peningkatan anggaran belanja infrastruktur sebesar US$ 1,7 triliun, sehingga melemahkan posisi dollar AS.

Namun, sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang berlangsung sepanjang Februari hingga Maret menekan harga perak. Puncaknya, pada 20 Maret lalu, harga perak menyentuh level terendah tahun ini yakni US$ 16,18 per ons troi. “Kala itu, penurunan data penjualan rumah di China juga berpengaruh pada harga perak,” papar Ibrahim.

Di kuartal II 2018, Ibrahim memperkirakan harga perak akan mengalami tren penguatan, walau sulit untuk mencapai level tertinggi seperti yang terjadi pada Januari lalu.

Tren penguatan ini mulai terlihat saat perang dagang antara AS dan China berlangsung akhir Maret lalu. Padahal, di saat yang sama AS juga memiliki urusan soal pemberlakuan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran. Selain itu, meningkatnya ketegangan antara Rusia dan sejumlah negara Eropa yang berujung tindakan saling mengusir diplomat menguntungkan posisi perak.

Potensi penguatan harga perak juga didukung oleh peningkatan permintaan komoditas tersebut sebagai bahan baku industri. “Disetujuinya anggaran infrastruktur AS pada akhir bulan lalu membuat permintaan terhadap perak dapat meningkat,” imbuh Ibrahim.

Dia memproyeksikan harga perak akan berada di kisaran US$ 16,13-US$ 17,10 per ons troi hingga akhir kuartal II tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×