kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.430   57,00   0,35%
  • IDX 7.618   3,14   0,04%
  • KOMPAS100 1.065   5,05   0,48%
  • LQ45 805   1,84   0,23%
  • ISSI 256   1,72   0,68%
  • IDX30 416   0,88   0,21%
  • IDXHIDIV20 476   -0,82   -0,17%
  • IDX80 120   0,62   0,51%
  • IDXV30 123   0,46   0,37%
  • IDXQ30 133   0,19   0,15%

Buyback Jadi Sinyal Positif untuk GOTO, Cermati Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 29 Juli 2025 / 19:10 WIB
Buyback Jadi Sinyal Positif untuk GOTO, Cermati Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Mitra Gojek menunggu pelanggan di Jakarta. PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) melakukan buyback atau pembelian kembali saham senilai Rp 3,3 triliun (US$ 200 juta) usai mengantongi restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 18 Juni 2025 lalu. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) melakukan buyback atau pembelian kembali saham senilai Rp 3,3 triliun (US$ 200 juta) usai mengantongi restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 18 Juni 2025 lalu.

Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo, program buyback berpotensi memperkuat sentimen pasar terhadap GOTO dengan menunjukkan komitmen manajemen terhadap nilai pemegang saham. 

“Secara teknikal, buyback dapat menurunkan jumlah saham beredar, yang membantu mendongkrak laba per saham,” katanya kepada Kontan, Selasa (29/7).

Aksi ini juga bisa meningkatkan likuiditas jangka pendek dan menstabilkan harga di tengah volatilitas.

Namun demikian, Azis mencermati dampak buyback terhadap kinerja keuangan diperkirakan terbatas. Mengingat, GOTO masih memiliki kas yang cukup untuk mendanai program ini tanpa mengganggu operasional.

Baca Juga: Saham GOTO Melemah 1,69% pada Jumat (25/7), Nilai Transaksi Mencapai Rp 295,10 Miliar

Research Analyst Deutsche Bank, Peter Milliken memaparkan, nilai buyback tersebut mewakili 7% dari saham publik (free float) berdasarkan harga penutupan terakhir, serta setara dengan rata-rata transaksi selama 14 hari.

Tak hanya itu, GOTO juga mengalokasikan Rp 32,2 miliar dari saham hasil buyback tahun 2024. Ini ditujukan sebagai insentif untuk program kepemilikan saham karyawan dan manajemen (E/MSOP) selama tiga tahun ke depan.

“Langkah-langkah ini jadi sinyal positif bagi pengembalian nilai kepada pemegang saham dan tata kelola internal,” kata Peter dalam riset 19 Juni 2025.

Menurut Peter, perseroan mulai bangkit setelah adanya aksi jual akibat persaingan dari pemain Tiongkok di pasar e-commerce. Sebab ia melihat, baik sektor mobilitas maupun e-commerce dari GOTO, kini lebih stabil dan fokus pada profit. Pun, bisnis layanan keuangan GoTo Financial (GTF) turut mengalami pertumbuhan.

“Bisnis ini juga memiliki sinergi kuat dengan basis pengguna layanan mobilitas,” imbuh Peter.

Baca Juga: Optimalisasi Insentif Jadi Fokus GOTO, Cek Rekomendasi Sahamnya

Sedangkan menurut Azis, tekanan margin dan ketidakpastian regulasi terkait merger perlu diperhatikan investor.

“Volatilitas harga juga bisa tetap tinggi mengingat GOTO masih dalam transisi menuju profitabilitas berkelanjutan,” katanya.

Ia pun menyarankan investor untuk menunggu perkembangan aksi korporasi dan strategi monetisasi baru dari perseroan.

Sedangkan bagi Peter, hingga akhir tahun, selain persaingan di sektor mobilitas, investor perlu mencermati risiko lonjakan harga bahan bakar yang dapat mengurangi daya beli konsumen. 

Peter merekomendasikan beli GOTO dengan target harga Rp 115 per saham. Azis merekomendasikan wait and see, mempertimbangkan saham GOTO yang secara teknikal masih dalam tren penurunan.

Selanjutnya: Menakar Arah Pergerakan Saham Perbankan Jelang Pemaparan Kinerja Semester I-2025

Menarik Dibaca: 4 Efek Samping Tretinoin untuk Wajah, Jangan Sembarangan Pakai!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×