kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.430   57,00   0,35%
  • IDX 7.618   3,14   0,04%
  • KOMPAS100 1.065   5,05   0,48%
  • LQ45 805   1,84   0,23%
  • ISSI 256   1,72   0,68%
  • IDX30 416   0,88   0,21%
  • IDXHIDIV20 476   -0,82   -0,17%
  • IDX80 120   0,62   0,51%
  • IDXV30 123   0,46   0,37%
  • IDXQ30 133   0,19   0,15%

Pendapatan Pertamina Geothermal (PGEO) Naik di Semester I-2025. Laba Turun


Selasa, 29 Juli 2025 / 18:24 WIB
Pendapatan Pertamina Geothermal (PGEO) Naik di Semester I-2025. Laba Turun
ILUSTRASI. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan kenaikan pendapatan di semester I 2025. Namun, laba tercatat menurun.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan kenaikan pendapatan di semester I 2025. Namun, laba tercatat menurun.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, PGEO membukukan pendapatan senilai US$ 204,85 juta atau tumbuh 0,53% secara year on year (yoy). Namun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PGEO turun 28,37% yoy menjadi US$ 68,96 juta.

PGEO mencatatkan total aset senilai US$ 3,05 miliar atau tumbuh 1,62% yoy pada semester I-2025 serta total kas dan setara kas senilai US$ 712,34 juta atau tumbuh 8,69% yoy. 

"Kinerja PGE berada pada jalur yang sehat. Ini menandakan fundamental keuangan perusahaan yangkuat, didorong oleh produksi yang melebihi proyeksi awal,” ujar Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Yurizki Rio dalam keterangan resmi, Selasa (29/7/2025).

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Pertamina Geothermal Energy (PGEO) yang Optimasi PLTP Ulubelu

Yurizki menambahkan, hasil kinerja bisnis PGEO ini menandakan bahwa panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang memiliki peran strategis dalam usaha pemerintah Indonesia mendorong transisi energi.

Meski tantangan geopolitik dan ekonomi global memengaruhi aspek pendanaan proyekdan biaya operasional, PGEO tetap mencatatkan kinerja operasional yang solid. 

Produksi energi pada kuartal II-2025 tercatat telah melebihi proyeksi awal yang turut mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan.

“Net profit perusahaan masih tetap sehat, dan EBITDA margin kami terjaga di atas 80%, sehingga mencerminkan efisiensi dan profitabilitas dalam mengelola aset dan operasional,” imbuhnya.

Yurizki optimistis terhadap pencapaian target 1 gigawatt (GW) kapasitas terpasang yang dikelola mandiri didukung oleh sejumlah proyek kunci yang tengah digarap perusahaan.

Di antaranya adalah pengembangan Hululais Unit 1 & 2 yang berkapasitas 110 megawatt (MW), proyek-proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW, serta eksplorasi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Tiga yang diresmikan Presiden Prabowo pada Juni lalu. 

Ditambah lagi, beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit 2 pada akhir Juni lalu turut menambah pasokan listrik sebesar 55 MW ke jaringan nasional, yang akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan PGEO sepanjang tahun ini.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan, sebagai world class green energy company, PGEO berkomitmen menyediakan energi bersih berbasis panas bumi yang stabil dan andal sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap pencapaian target Net Zero Emission 2060 Indonesia.

"Perjalanan menuju 1 GW kami tempuh dengan konsistensi dan keyakinan. Beroperasinya Lumut Balai Unit 2, proyek eksplorasi (green field) PLTP Gunung Tiga, serta pengembangan berbagai proyek lainnya merupakan bukti konsistensi PGE dalam mengembangkan pemanfaatan panas bumi,” ungkap Julfi.

Lebih lanjut, Julfi menegaskan, misi PGEO tak hanya menyediakan energi listrik, melainkan juga memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasional dalam prosesnya. 

Baca Juga: Pertamina (PGEO) Belum Berencana Raih Pendanaan dalam Rupiah Kendati Suku Bunga Turun

PGEO juga memastikan setiap langkah perusahaan turut mendorong ekonomi sirkular dan meningkatkan kesejahteraan komunitas sekitar. 

"Komitmen ini tercermin melalui berbagai inisiatif sosial yang telah diakui secara global, termasuk delapan penghargaanyang kami raih dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025 baru-baru ini,” tegasnya.

Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, PGEO saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.932 MW, terdiri dari 727 MW yang dikelola mandiri dan 1.205 MW bersama mitra. PGEO optimistis dapat meningkatkan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1 GW dalam 2-3 tahun ke depan, serta mencapai 1,7 GW pada 2033.

 

Selanjutnya: OM Malaysia Anwar Ibrahim: Saya Kenal Riza Chalid, Tapi Tak Tahu Dia di Mana

Menarik Dibaca: Reli Bitcoin Cs Diwarnai Profit Taking, Investor Tunggu Kejelasan Suku Bunga The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×