Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Secara kinerja, Miftahul melihat tiga katalis positif yang berpotensi memacu MDKA, terutama didorong oleh MBMA. Meliputi meningkatnya volume nickel pig iron (NPI), peningkatan kontribusi dari bisnis nickel mate, serta rencana penjualan perdana bijih pada akhir 2023.
"Ketiga faktor ini kami perkirakan dapat mengimbangi kerugian yang tercatat di paruh pertama tahun 2023, yang disebabkan oleh biaya investasi awal," ungkap Miftahul kepada Kontan.co.id, Kamis (14/12).
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai prospek MDKA menarik secara jangka panjang, lantaran masih perlu waktu untuk memetik hasil dari strategi ekspansi yang sedang berjalan.
Hanya saja, dalam jangka pendek tekanan pada bottom line masih berpotensi terjadi.
Andhika memperkirakan, ada potensi perbaikan kinerja MDKA pada kuartal IV, sejalan dengan kenaikan harga emas. Selama tidak anjlok ke bawah level Rp 2.060, Andhika menyarankan buy on weakness MDKA dengan target penguatan menuju Rp 2.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News