kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Merdeka Copper (MDKA) Bakal Punya Tambang Tembaga Terbesar Ketiga di Indonesia


Kamis, 14 Desember 2023 / 07:30 WIB
Merdeka Copper (MDKA) Bakal Punya Tambang Tembaga Terbesar Ketiga di Indonesia
ILUSTRASI. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) bakal mendulang sumber pendapatan baru dari Proyek Tembaga Tujuh Bukit.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) bakal mendulang sumber pendapatan baru dari Proyek Tembaga Tujuh Bukit. Berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur, proyek ini akan menjadi tambang tembaga terbesar ketiga di Indonesia, setelah PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Head of Corporate Communication Merdeka Copper Gold Tom Malik mengungkapkan tambang Tembaga Tujuh Bukit menjadi salah satu proyek yang akan menunjung kinerja MDKA secara panjang. "Salah satu kandungan tembaga terbesar di dunia yang belum diolah. Kalau mulai beroperasi akan menjadi tambang tembaga nomor tiga di Indonesia," kata Tom, Rabu (13/12).

Proyek tambang tembaga ini terletak di bawah Tambang Emas Tujuh Bukit yang dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha MDKA. Dari hasil pra-feasibility, proyek ini dapat dikembangkan sebagai tambang bawah tanah (underground mining) dengan pendekatan bertahap.

Baca Juga: Merdeka Copper (MDKA) Terbitkan Obligasi Rp 2,09 Triliun, Intip Tawaran Bunganya

Sejak 2018, MDKA telah menginvestasikan US$ 176 juta untuk studi kelayakan terperinci. Sambil terus menggelar eksplorasi lanjutan di Tujuh Bukit, Tom memproyeksikan tambang tembaga ini bisa beroperasi mulai tahun 2026 atau 2027.

Direktur Bumi Suksesindo Riyadi Effendi menambahkan, tambang tembaga Tujuh Bukit ditargetkan mulai memasuki tahap konstruksi pada tahun 2024. Estimasi untuk bisa mencapai tahap produksi memerlukan waktu sekitar dua sampai tiga tahun.

"Di samping emas di permukaan, kami tahap eksplorasi untuk underground tembaga. Target tahun depan akan mulai konstruksi, dua - tiga tahun produksi," ungkap Riyadi.

Mengutip laman resmi MDKA, proyek tembaga Tujuh Bukit akan memproses 24 juta ton bijih per tahun untuk menghasilkan lebih dari 110.000 ton tembaga dan 350.000 ounces emas per tahun selama lebih dari 30 tahun.

Proyek tembaga ini mengandung sumber daya mineral sebanyak 1,71 miliar ton dengan kadar tembaga 0,47% dan emas 0,50 g/t, yang mengandung sekitar 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas. Termasuk 443 juta ton sumber daya terindikasi dengan kadar tembaga 0,60% dan emas 0,66 g/t.

Baca Juga: Merdeka Copper Optimalkan Kinerja Hingga Akhir Tahun

Di sisi lain, untuk proses hilirisasi pengolahan hasil tambang tembaga Tujuh Bukit, MDKA masih mengkaji opsi. Riyadi mengatakan. MDKA bisa menjalin kerja sama dengan smelter PT Freeport Indonesia maupun Amman Mineral yang saat ini sedang dalam proses konstruksi.

Hanya saja, Tom menegaskan bahwa MDKA masih dalam proses feasibility study yang lebih detail terkait pengolahan hasil tambang tembaga Tujuh Bukit. 

"Ada beberapa opsi bagaimana pengolahannya nanti," tandas Tom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×