Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali merevisi ketentuan penerbitan saham baru guna mendulang fulus. Dalam prospektus terbaru, perusahaan batubara milik Grup Bakrie ini berencana melepas 32,19 miliar saham seri B. Nilai per saham dibanderol Rp 250 per saham.
Dengan demikian, total dana hasil rights issue ini mencapai Rp 8,04 triliun. Angka ini lebih besar dari rencana semula yang sebanyak 25,17 miliar saham di harga yang sama. Sehingga dana yang kana dihimpun ketika itu sekitar Rp 6,5 triliun.
Kali ini, Long Haul Holdings Limited (LHH), Castleford Investment Holdings Ltd, dan PT Danatama Makmur akan menjadi pembeli siaga BUMI. LHH akan mengeksekusi 6,9 miliar saham baru atau sekitar Rp 1,725 triliun. Angka ini setara dengan US$ 150 juta.
Saham yang diserap LHH ini nantinya akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang BUMI kepada Country Forest Limited (CFL). Seperti diketahui, salah satu mekanisme penyelesaian utang BUMI kepada CFL adalah membayarnya dengan saham baru.
Selanjutnya, Castleford juga akan mengeksekusi 6,9 miliar saham BUMI. Ini merupakan bagian dari perjanjian penyelesaian utang (debt settlement agreement) yang disepakti 10 Juni 2014.
Kemudian, sebanyak 2,04 miliar saham akan diambil oleh Danatama. Adapun, rasio rights issue kali ini adalah setiap 20 pemegang saham seri A berhak atas 31 HMETD yang nantinya setiap HMETD bisa digunakan untuk memmbeli satu saham baru seri B.
Sebagai perbandingan, rasio rights issue BUMI sebelumnya adalah 50:63. Selain untuk menyelesaikan utang kepada CFC dan Castleford, dana hasil rights issue ini juga akan digunakan untuk membayar utang kepada CDB, Axis Bank L 2011, Credit Suissse 2010-2 Deutsche Bank 2011, UBS AG 2012-1 sebesar US$ 150 juta atau Rp 1,72 triliun. Kurs yang digunakan adalah Rp 11.500 per saham.
Kemudian, US$ 15,8 juta atau setara dengan Rp 182 miliar untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran bunga. BUMI juga akan menggunakan dana seebsar US$ 48 juta ata Rp 552 miliar untuk Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Sebesar US$ 32,58 juta atau Rp 374,67 miliar akan dialokasikan untuk studi kelayakan konsesi tembaga dan emas milik anak usaha perseroan, PT Gorontalo Minerals. BUMI pun akan menggunakan dana hasil penerbitan saham baru ini untuk menyelesaikan sebagian utang obligasi dollar Enercoal Resources Pte. Ltd.
Nilai alokasi dananya sebesar US$ 150 juta. Adapun, total utang yang akan jatuh tempo Agustus 2014 ini mencapai US$ 375 juta. Namun, hasil rights issue hanya dieksekusi oleh pembeli siaga, maka BUMI hanya akan mengantongi dana sekitar Rp 3,96 triliun.
Manajemen BUMI pun sudah mengantisipasi hal ini. Perseroan hanya akan menggunakan dana itu untuk menyelesaikan utang anak usaha China Investment Corporation, CFL dan Caslteford. Masing-masing nilainya setar dengan US$ 150 juta. Sisanya, sekitar US$ 15,8 juta akan dipakai untuk biaya opearsional dan pembayaran bunga.
Kini, pemegang saham BUMI adalah Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHH (LHHL-130M)2023334064 sebesar 23,09%. Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd sebesar 6,09%. Keduanya merupakan representasi dari kepemilikan Grup Bakrie. Adapun, sebesar 70,82% adalah miilk publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News