Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nikel melaju kencang dengan dukungan sentimen dari Eropa, China dan Amerika Serikat. Kenaikan harga yang cukup tajam mulai membuka peluang koreksi teknikal.
Mengutip Bloomberg, Kamis (9/6) pukul 14.22 waktu Singapura, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,8% ke level US$ 9.120 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya sekaligus level tertinggi dalam satu bulan. Sepekan terakhir, nikel menanjak 7,6%.
Harga nikel masih melanjutkan penguatan setelah Rabu (8/6) naik tajam 4,4% atau kenaikan tertinggi sejak 15 Februari. Menguatnya harga nikel mendapat dorongan dari stimulus ekonomi Bank Sentral Eropa (ECB) serta perbaikan dalam neraca perdagangan China.
Guna merangsang lesunya ekonomi di zona euro, ECB membeli sejumlah obligasi yang diterbitkan oleh beberapa korporasi besar. Sementara di China, impor bulan Mei hanya turun tipis 0,4% dibanding bulan sebelumnya.
Ini merupakan angka penurunan terkecil sejak akhir 2014 sehingga memberi sinyal membaiknya permintaan domestik. Penjualan kendaraan penumpang di China juga naik sembilan kali dalam sepuluh bulan berturut - turut.