kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nasib Eagle High Plantations pasca pemilu Malaysia


Minggu, 13 Mei 2018 / 22:52 WIB
Nasib Eagle High Plantations pasca pemilu Malaysia
ILUSTRASI. PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT)


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Yudho Winarto

Bagaimana dengan nasib Najib Razak, sang mantan Perdana Menteri yang disebut-sebut kolega dekat Peter Sondakh? Menurut pemberitaan terkini, Najib saat ini kembali dicekal untuk bepergian ke luar negeri alias masuk daftar blacklist.

Mengutip Malaysia Kini, Sabtu (12/5), Najib dan istrinya, Rosmah mendapat status blacklist pada hari Sabtu saat keduanya hendak bertolak dari bandara Sultan Abdul Aziz Shah menuju Halim Perdanakusuma, Indonesia.

Penerbangan keduanya dijadwalkan berangkat pukul 10.00 waktu setempat, namun karena tidak memperoleh izin dari imigrasi Malaysia, maka perjalanan keduanya batal.

Yang menarik, Najib dan istrinya akan bertolak dari Malaysia ke Indonesia menggunakan maskapai Premiair, yang merupakan maskapai jet pribadi (private jet) milik Peter Sondakh.

Taipan asal Indonesia ini disebut-sebut terlibat dalam penjualan kontroversial dari 37 persen saham di BWPT ke FELDA seharga US$ 505,4 juta tahun lalu.

Rencana penerbangan yang bocor itu telah menyebabkan spekulasi bahwa Najib dan Rosmah "melarikan diri" dari Malaysia. Tetapi sumber yang dekat dengan mantan perdana menteri mengklaim bahwa mereka hanya akan melakukan "istirahat dua hari".

Najib sendiri sedang menghadapi tuduhan penggelapan uang miliaran ringgit dalam simpanan di rekening bank pribadinya, yang berasal dari dana negara 1MDB, menurut investigasi internasional.

Mantan perdana menteri itu mengklaim uang itu adalah "sumbangan" dari seorang anggota keluarga kerajaan Arab Saudi. Dia membantah melakukan kesalahan atau mengambil dana publik untuk keuntungan pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×