kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mitratel (MTEL) bakal akuisisi 6.000 menara dari Telkomsel & penyedia menara lainnya


Jumat, 26 November 2021 / 16:45 WIB
Mitratel (MTEL) bakal akuisisi 6.000 menara dari Telkomsel & penyedia menara lainnya
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (22/11/2021). Mitratel (MTEL) bakal akuisisi 6.000 menara dari Telkomsel & penyedia menara lainnya.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel berencana mengakuisisi 6.000 menara dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun ke depan. Langkah ini merupakan bagian dari ekspansi perusahaan secara anorganik.

"Kami harapkan akuisisi menaranya bisa dari Telkomsel dan tower operator lain," ungkap Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama saat dihubungi Kontan. co.id, Jumat (26/11).

Menurut Hendra, Mitratel sudah mempunyai beberapa nama perusahaan penyedia menara yang berpotensi diakuisisi. Akan tetapi, hal tersebut masih menjadi rahasia internal sehingga belum dapat diinformasikan ke publik.

 

Selain ekspansi anorganik, Mitratel juga akan melakukan ekspansi organik dengan membangun 3.000 menara baru dalam jangka waktu empat tahun ke depan. Lokasi pembangunannya akan bergantung dengan kebutuhan operator seluler.

Baca Juga: Mitratel kantongi kontrak backlog sewa menara Rp 30,7 triliun sampai 2030

Meskipun begitu, Mitratel juga tidak bisa sembarangan memenuhi permintaan pembangunan menara.

"Mitratel hanya akan memenuhi permintaan untuk membangun menara baru jika operator yang bersangkutan menjadi anchor tenant di menara tersebut," ucap Hendra.

Dana ekspansi organik maupun anorganik ini bakal bersumber dari dana hasil IPO. Sebagaimana diketahui, dari hasil IPO yang mencapai Rp 18,79 triliun, sebesar 90% memang akan digunakan Mitratel untuk belanja modal.

Baca Juga: Harga saham sulit naik, pelajaran berharga dari IPO emiten jumbo

Nah, dari jumlah tersebut, sekitar 44% bakal digunakan untuk pengembangan organik, seperti menambah kolokasi, membangun menara baru, membangun site baru, serta ekspansi layanan digital dan fiber.

Sementara itu, sebesar 56% akan dimanfaatkan Mitratel untuk pengembangan anorganik, salah satunya melalui akuisisi menara.

Jika rencana ekspansi ini terwujud, maka Mitratel berpotensi memiliki tambahan 9.000 menara pada tahun 2025. Dengan begitu, aset menara Mitratel dapat mencapai lebih dari 37.000 unit dibanding saat ini yang sebanyak 28.030 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×