Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Sebelumnya, dalam riset tanggal 3 Mei 2020, Christine juga menurunkan target pendapatan ACES tahun 2020 sebesar 9%, dari Rp 8,55 triliun menjadi Rp 7,81 triliun.
Ia juga merevisi target laba bersih ACES sebesar 19%, dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 860 miliar.
Pada kuartal I-2020, ACES memang masih membukukan kenaikan pendapatan 6,1% yoy karena penjualan ACES pada Januari-Februari tumbuh dua digit. Akan tetapi, pada Maret 2020, penjualan ACES turun 0,4% yoy.
Ini sejalan dengan pertumbuhan negatif same store sales growth (SSSG) pada Maret 2020 yang sebesar -4,7% yoy. "Ini merupakan efek dari kebijakan social distancing yang diterapkan pada pertengahan Maret 2020," kata Christine.
Baca Juga: Ekonomi tertekan, saham-saham emiten di sektor ini bisa jadi pertimbangan
Alhasil, SSSG Ace Hardware pada kuartal I-2020 hanya sebesar 2,5%, jauh dari SSSG kuartal I-2019 yang berada di level 8,2%.
"Kami memperkirakan, SSSG April akan lanjut berada di area negatif. Oleh karena itu, kami mengubah asumsi SSSG Ace Hardware menjadi -7% pada 2020, dari sebelumnya +3%," ucap dia.
Mengingat, ACES berencana mengurangi pembukaan toko baru, adanya penurunan lalu lintas toko, dan biaya tetap yang tinggi, terutama pada beban gaji.
Christine mempertahakan rekomendasi hold sambil menurunkan target harga dari Rp 1.575 menjadi Rp 1.450 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News