Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mirae Asset Sekuritas Indonesia merevisi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir 2020, dari 6.500 menjadi 5.180.
Sekuritas ini turut mengubah proyeksi pertumbuhan agregat laba bersih emiten IHSG tahun 2020, dari sebelumnya tumbuh 5% year on year (yoy) menjadi hanya 2% yoy.
"Sektor yang laba bersihnya akan tetap meningkat adalah consumer goods, sedangkan yang akan turun adalah sektor otomotif, batubara, media, dan retail," tutur Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (10/5).
Baca Juga: Rekomendasi saham-saham pilihan saat ekonomi Indonesia makin sulit
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya juga telah mengubah target kinerja dan harga saham sejumlah emiten yang berada dalam ruang lingkupnya, seperti PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).
Berdasarkan riset tanggal 7 Mei 2020, Christine menurunkan target pendapatan SCMA pada 2020 sebesar 5,8%, dari sebelumnya Rp 6,03 triliun menjadi Rp 5,68 triliun.
Bahkan, ia merevisi target laba bersih SCMA tahun ini sebesar 11,2% menjadi Rp 1,26 triliun, dari sebelumnya Rp 1,41 triliun
Menurut dia, situasi pandemi Covid-19 telah memperlambat pertumbuhan ekonomi serta menurunkan belanja iklan perusahaan-perusahaan, terutama yang bergerak di industri non-FMCG.
Baca Juga: Kondisi ekonomi masih sulit, net sell asing bisa berlanjut sepanjang Mei
Terlebih lagi, SCMA menghadapi persaingan ketat dengan iklan-iklan digital dan kompetitor terdekatnya. Oleh karena itu, Christine mempertahankan rating trading buy dengan menurunkan target harga menjadi Rp 950 per saham.
Sebelumnya, dalam riset tanggal 3 Mei 2020, Christine juga menurunkan target pendapatan ACES tahun 2020 sebesar 9%, dari Rp 8,55 triliun menjadi Rp 7,81 triliun.
Ia juga merevisi target laba bersih ACES sebesar 19%, dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 860 miliar.
Pada kuartal I-2020, ACES memang masih membukukan kenaikan pendapatan 6,1% yoy karena penjualan ACES pada Januari-Februari tumbuh dua digit. Akan tetapi, pada Maret 2020, penjualan ACES turun 0,4% yoy.
Ini sejalan dengan pertumbuhan negatif same store sales growth (SSSG) pada Maret 2020 yang sebesar -4,7% yoy. "Ini merupakan efek dari kebijakan social distancing yang diterapkan pada pertengahan Maret 2020," kata Christine.
Baca Juga: Ekonomi tertekan, saham-saham emiten di sektor ini bisa jadi pertimbangan
Alhasil, SSSG Ace Hardware pada kuartal I-2020 hanya sebesar 2,5%, jauh dari SSSG kuartal I-2019 yang berada di level 8,2%.
"Kami memperkirakan, SSSG April akan lanjut berada di area negatif. Oleh karena itu, kami mengubah asumsi SSSG Ace Hardware menjadi -7% pada 2020, dari sebelumnya +3%," ucap dia.
Mengingat, ACES berencana mengurangi pembukaan toko baru, adanya penurunan lalu lintas toko, dan biaya tetap yang tinggi, terutama pada beban gaji.
Christine mempertahakan rekomendasi hold sambil menurunkan target harga dari Rp 1.575 menjadi Rp 1.450 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News