kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.070   4,24   0,06%
  • KOMPAS100 1.057   1,04   0,10%
  • LQ45 829   -1,69   -0,20%
  • ISSI 215   0,70   0,33%
  • IDX30 423   -0,88   -0,21%
  • IDXHIDIV20 513   0,07   0,01%
  • IDX80 120   -0,02   -0,02%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Ekonomi tertekan, saham-saham emiten di sektor ini bisa jadi pertimbangan


Jumat, 08 Mei 2020 / 19:19 WIB
Ekonomi tertekan, saham-saham emiten di sektor ini bisa jadi pertimbangan
ILUSTRASI. Saat ekonomi tertekan, saham-saham defensif bisa jadi pertimbangan


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (Covid-19) akan menekan aktivitas ekonomi di bulan Mei ini. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan aktivitas ekonomi masih akan melambat, konsumen cenderung berbelanja pada kebutuhan dasar daripada keperluan lainnya.

"Pilihan teratas kami untuk Mei cenderung ke sektor konsumen dan rumah sakit," jelas analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya, Emma A. Fauni, dan Kevin Suryajaya dalam risetnya, Jumat (8/5).

Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk melirik saham-saham defensif seperti INDF, ICBP, MYOR, UNVR, KLBF, SIDO, GGRM dan MIKA.

Produk-produk dari emiten INDF, ICBP, dan MYOR dinilai masih bisa untung dengan adanya imbauan pemerintah agar masyarakat di rumah saja saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ini 10 saham net buy terbesar asing pada perdagangan Jumat (8/5)

Sementara itu,  UNVR juga menarik karena labanya yang bertumbuh serta return on equity (ROE) yang kuat. Berdasar perhitungan, saham-saham yang disarankan itu memiliki akumulasi return mencapai 1,2% terhitung sejak Agustus 2019,  lebih baik dibanding akumulasi return IHSG yang minus 27,5%.

Asal tahu saja, perlambatan ekonomi tahun ini sudah tercermin dari laba 10 laporan keuangan emiten LQ45 di kuartal I 2020.

Berdasar riset, laba perusahaan di kuartal I 2020 ini berada di bawah konsesus. Salah satu pemberatnya adalah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Di tambah lagi, adanya penundaan cuti Lebaran menyebabkan emiten-emiten kehilangan momentum ekonomi.

Melihat pendapatan emiten yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi, investor asing masih akan mencatatkan aksi jual bersih (net sell)  di bulan Mei ini. Keluarnya asing dari bursa juga didorong oleh PMI Manufaktur Indonesia diprediksi masih akan terkontraksi bulan Mei ini.

Sekadar informasi, di tahun 2020 ini Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan pertumbuhan earning per share (EPS) sebesar 2% year on year (YoY) sepanjang tahun 2020. Sebelumnya, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan EPS mencapai 5% YoY.

Adapun, di akhir tahun IHSG yang semula diprediksi bisa mencapai level 6.500, kini dipangkas menjadi 5.180.

Adapun level ini bisa tercapai jika tidak ada gelombang kedua terkait Covid-19 di Indonesia maupun negara-negara partner dagang Indonesia seperti China dan India. Selain itu, harga CPO tetap stabil di MYR 2.100  per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×