kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Minyak WTI tertekan spekulasi output freeze


Senin, 05 September 2016 / 15:51 WIB
Minyak WTI tertekan spekulasi output freeze


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Koreksi harga minyak mentah dunia masih terus berlanjut karena masih belum didapatnya sinyal kerja sama antara Rusia dan Arab Saudi sebagai perwakilan OPEC pada pertemuan membahas output freeze akhir bulan nanti.

Mengutip Bloomberg, Senin (5/9) pukul 13.27 WIB harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange turun 0,11% di level US$ 44,39 per barel dibanding hari sebelumnya.

Tekanan bagi harga minyak WTI datang setelah Wakil Pangeran Arab dan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang telah bertemu di China namun belum memberikan detail dan kepastian akan bekerjasama mengatasi masalah pasokan minyak mentah. Walau memang keduanya telah sepakat untuk berupaya bersama dalam mengembalikan stabilitas harga minyak mentah global.

Sebelumnya Putin mengatakan bahwa para produsen menyadari Iran harus dibiarkan untuk meningkatkan produksinya mengingat pencabutan sanksi internasional Iran baru saja diberikan beberapa waktu lalu.

Nantinya rencana lebih jelas mengenai kesepakatan yang akan ditawarkan baru akan disampaikan Putin setelah bertemu dengan Pangeran Mohammed Bin Salman.

Sebagai gambaran produksi OPEC Agustus 2016 kembali mencetak rekornya dengan menyentuh level tertingginya yakni 33,69 juta barel per hari.

“Pada tahap seperti sekarang mungkin pasar hanya menyoroti fakta dan sinyal kemungkinan kesepakatan terjadi sebelum kembali merespon sentimen yang ada di pasar. Mungkin akan ada banyak pernyataan mengenai hal itu tapi belum ada katalis yang kuat untuk menopang kepastian kesepakatan di Aljazair nanti,” terang Ric Spooner, chief Market Analyst CMC Markets seperti dikutip dari Bloomberg.

Terbaru, Wakil Menteri Minyak Iran, Amir Hossein Zamaninia mengatakan Iran akan mendukung segala upaya untuk mengembalikan harga minyak ke posisi lebih baik dan mencari kestabilan pasar. Namun tetap dengan mempertimbangkan dan mengutamakan kepentingan negaranya terlebih dahulu.

Dijadwalkan Menteri Minyak Iran, Bijan Namdar Zanganeh akan bertemu dengan Sekretaris OPEC, Mohammed Barkindo di Teheran pekan depan untuk membahas posisi dan implementasi Iran dalam pertemuan output Freeze akhir bulan ini.

Tarik menarik sentimen dari para produsen minyak mentah dunia ini yang kemudian membuat harga minyak dunia gagal memanfaatkan kesempatan untuk unggul. Pasalnya harga komoditas lainnya tengah naik akibat dari pelemahan yang diderita dollar AS pasca rilis data tenaga kerjanya yang memburuk akhir pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×