Minyak jatuh, bursa Asia ikut lunglai

Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto

SYDNEY. Bursa regional Asia berjatuhan dipicu penurunan harga komoditas dan kinerja perusahaan. Belum lagi, data manufaktur Amerika yang lemah menambah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan perekonomian global.

Saham China Oilfield Services Ltd dan Kunlun Energy Co Ltd kehilangan lebih dari 4 % di Hong Kong tertekan penurunan harga minyak mentah di bawah U$ 45 per barel.  Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7 % menjadi 126,05 pada 04:01 di Hong Kong, dengan dua saham jatuh untuk setiap yang naik.

"Adanya kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan global yang dipimpin oleh kekhawatiran China pada saat Fed berpikir tentang menaikkan suku bunga," kata Shane Oliver, ahli strategi global  AMP Capital Investors Ltd di Sydney.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,7 % setelah ukuran yang mendasari jatuh 3 % pada Selasa, kerugian terbesar ketiga 2015, karena laporan menunjukkan manufaktur AS tumbuh di laju paling lambat dalam dua tahun dan China resmi mengukur pabrik merosot ke terendah dalam tiga tahun.

Di sisi lain indek Topix Jepang turun 0,8 %. Short-selling menyumbang 41 % dari perdagangan di Bursa Efek Tokyo, Selasa, rasio tertinggi sejak bursa mulai menyimpan catatan harian pada tahun 2008.

Indek Shanghai Composite tergelincir 0,2 % pada hari perdagangan terakhir pekan ini karena investor diukur tingkat dukungan negara sebelum parade militer besar pada hari Kamis. Pasar keuangan daratan China akan ditutup selama sisa minggu untuk liburan memperingati akhir Perang Dunia II.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,2 % dan Hang Seng China Enterprises kehilangan 1,6 %. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 % dan NZX 50 Index Selandia Baru kehilangan 1,2 %. S & P BSE Sensex Index India tergelincir 0,4 %.

Indeks Straits Times Singapura sedikit berubah dan indeks Taiex Taiwan naik 0,2 %. Australia S & P / ASX 200 Index naik 0,1 %, rebound dari penurunan dalam perdagangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News