Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah mata uang di kawasan Asia terpantau melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu. Proyeksinya hari ini, Senin (18/8), pegerakan mata uang Asia akan cenderung terbatas dan masuk fase konsolidasi.
Melansir Bloomberg, pasangan mata uang USD/MYR berada di 4,2120, melemah tipis 0,005%, sementara pasangan mata uang USD/CNY ditutup di 7,1844 atau turun 0,04%. Kemudian pasangan mata uang USD/PHP juga terdepresiasi ke 57,077, melemah sekitar 0,27%.
Sebaliknya, pasangan mata uang USD/KRW menguat 0,09% ke posisi 1.388,88, pasangan mata uang USD/SGD terapresiasi 0,13% ke 1,2830, dan pasangan mata uang USD/JPY menguat lebih signifikan yakni 0,39% ke level 147,19.
Baca Juga: Dipengaruhi Sentimen Tarif Trump, Begini Prospek Valas Asia
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong melihat, data inflasi harga produsen (PPI) AS yang lebih tinggi, membuat rebound terbatas pada dolar AS.
“Selain itu investor juga mengantisipasi perundingan Trump dan Putin yang berakhir tanpa hasil,” katanya kepada Kontan, Minggu (17/8/2025).
Untuk perdagangan Senin (18/8/2025), dengan absennya data ekonomi, Lukman memperkirakan valuta Asia akan berkonsolidasi.
“Investor masih wait and see menantikan beberapa event penting seperti risalah FOMC dan Jackson Hole,” imbuhnya.
Baca Juga: Dolar AS Melemah, Mata Uang Asia Apa yang Menarik?
Lukman pun memprediksi, USD/CNY akan bergerak di rentang 7.17–7.18, USD/KRW di kisaran 1380–1395, USD/PHP di sekitar 56.9–57.3, USD/SGD di rentang 1.2800–1.2850, USD/MYR di kisaran 4.200–4.220, dan USD/JPY di sekitar 146.50–147.50 per dolar AS.
Selanjutnya: Daftar Promo HUT RI ke-80 hingga 18 Agustus: Fore, JCO, KFC, A&W sampai Pizza Hut
Menarik Dibaca: Daftar Promo HUT RI ke-80 hingga 18 Agustus: Fore, JCO, KFC, A&W sampai Pizza Hut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News