kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Data Ekonomi Domestik Dukung Rupiah di Tengah Kekhawatiran Tarif Trump, Senin (3/3)


Senin, 03 Maret 2025 / 18:48 WIB
Data Ekonomi Domestik Dukung Rupiah di Tengah Kekhawatiran Tarif Trump, Senin (3/3)
ILUSTRASI. Rupiah berbalik menguat (rebound) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Senin (3/3). Mata uang garuda didukung solidnya data ekonomi domestik


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah berbalik menguat (rebound) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Senin (3/3). Mata uang garuda didukung solidnya data ekonomi domestik di tengah kekhawatiran seputar tarif Trump.

Mengutip Bloomberg, Senin (3/3), rupiah ditutup di posisi Rp 16.480 per dolar AS, menguat 0,70% dari level terlemah sebelumnya pada level Rp 16.596 per dolar AS. Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) juga menguat sekitar 0,41% ke level Rp 16.506 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati, rupiah rebound didukung sentimen rilis data PMI Manufaktur bulan Februari 2025. PMI Manufaktur Indonesia meningkat menjadi 53,6 dari 51,9, sementara PMI Manufaktur China naik ke level 50,8 dari 50,1.

Data PMI ini meningkatkan optimisme terhadap prospek perekonomian domestik. Rilis data PMI terbaru telah menarik masuk arus dana asing (inflow) ke pasar keuangan domestik terutama di pasar saham.

‘’Alhasil, rupiah mampu menguat terhadap dolar dan menjadi mata uang dengan penguatan paling signifikan di Asia,’’ ucap Josua kepada Kontan.co.id, Senin (3/3).

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.480 Per Dolar AS Pada Hari Ini, Paling Kuat di Asia

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengamati faktor domestik telah mendominasi penguatan rupiah di awal pekan. Mulai dari faktor berlakunya aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA), data PMI manufaktur, serta terjadinya deflasi di bulan Februari.

‘’Penguatan rupiah yang cukup tajam dipengaruhi tiga faktor yaitu DHE berlaku mulai 1 Maret 2025, PMI Manufaktur Indonesia ekspansi, serta Februari terjadi deflasi,’’ uajr Ibrahim dalam risetnya, Senin (3/3).

Ibrahim memaparkan, dalam aturan DHE, eksportir diwajibkan menyimpan 100% DHE SDA di dalam negeri selama satu tahun. Aturan baru DHE SDA ini bisa memperkuat cadangan devisa Indonesia di tengah gejolak pasar saat ini.

Selain itu, sektor manufaktur Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan pada Februari 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan domestik dan optimisme produsen.  Secara bersamaan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Februari terjadi deflasi 0,48% secara bulanan month to month (mtm).

Dari luar negeri, Ibrahim melihat bahwa investor tetap hati-hati menunggu keputusan tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump yang akan dirilis minggu ini. Suasana hati investor juga suram usai Trump mengumumkan tarif tambahan 10% untuk China dan menegaskan kembali jadwal tarifnya untuk pungutan 25% kepada Meksiko dan Kanada.

Baca Juga: Melihat Sisi Positif Pelemahan Rupiah terhadap APBN

Secara keseluruhan, Ibrahim memperkirakan, rupiah dapat melanjutkan tren penguatan di hari Selasa (4/3). Rupiah kemungkinan fluktuatif dan ditutup menguat di rentang Rp 16.430 - Rp16.490 per dolar AS.

Josua menambahkan, rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya didukung oleh potensi penurunan data ISM Manufacturing dari AS. Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 16.425 – Rp 16.525 per dolar AS di Selasa (4/3).

Selanjutnya: Importir Minuman Beralkohol Kesulitan Peroleh Izin Impor

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (4/3): Berawan dan Hujan Ringan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×