kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

MIDI dan BMRI Bakal Stock Split, Begini Rekomendasi Analis


Rabu, 22 Februari 2023 / 18:31 WIB
MIDI dan BMRI Bakal Stock Split, Begini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang Bank Mandiri Kemayoran Jakarta, Rabu (14/12/2022). MIDI dan BMRI Bakal Stock Split, Begini Rekomendasi Analis.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Beberapa emiten kembali akan melakukan pemecahan nominal saham atawa stock split. Analis memperkirakan aksi korporasi tersebut dapat mengerek likuiditas dan harga sahamnya.

Adapun emiten yang berencana melakukan stock split, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).

BMRI akan memecah nilai saham dengan rasio 1:2 sehingga nilai nominal saham lama Rp 250 akan berubah menjadi Rp 125 per saham, sementara MIDI akan memecah nilainya dengan rasio 1:10 sehingga nilai nominal sahamnya akan berubah dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham.

Head of Research Jasa Utama Capital Cheril Tanuwijaya melihat tujuan stock split emiten ini guna mendorong peningkatan likuiditas. Apalagi secara valuasi kedua saham tersebut dinilai masih berada di bawah peers-nya.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Berencana Stock Split, Begini Kata Analis

Analis Pilarmas Investindo Desy Israhyanti mengamini. Menurutnya, kebanyakan investor melihat harga saham yang tinggi menjadi patokan murah atau mahalnya suatu saham, padahal valuasi yang menentukan.

"Ini memang mengait pada keterjangkauan harga. Namun, memang aksi korporasi tersebut lebih mengait pada tujuan mendorong likuiditas," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/2).

Lanjutnya, PBV kedua emiten tersebut juga masih berada di bawah industrinya. Adapun PBV sektor ritel berada di level 11 kali dan bank berada di level 3 kali. Sementara PBV MIDI berada di level 6,43 kali dan BMRI pada level 2,03 kali.

 

Dengan pemecahan nilai saham tersebut, kedua analis berpendapat harga saham kedua emiten tersebut dapat terdongkrak naik. Terlebih menilik pada prospek masing-masing emiten.

Baca Juga: Alfamidi (MIDI) Akan Gunakan Dana Right Issue untuk Pengembangan Bisnis

Desy menjelaskan, prospek untuk MIDI dari sisi positioning business yang berfokus pada segmen menengah hingga atas menjadi katalis positif. Sebab daya belinya masih cenderung baik. 

Di samping itu, adanya tahun politik yang mendorong likuiditas dan meningkatkan permintaan serta potensi kenaikan UMP juga dipandang dapat memberikan optimisme.

Untuk BMRI yang juga positioning untuk segmen korporasi, diversifikasi bisnis ke sejumlah segmen yang juga mengalami pertumbuhan serta pengembangan bisnis melalui teknologi. Hanya saja, kenaikan suku bunga turut menjadi sentimen negatif yang menurunkan permintaan.

Cheril menambahkan, potensi kenaikan harga BMRI juga didorong dari rencana perseroan yang akan membagikan dividen jumbo. 

Baca Juga: Emiten Perbankan Gencar Gelar Aksi Korporasi, Ini Kata Analis

"Ini seiring komitmen perseroan dengan dividend payout ratio tinggi di 45%-60% dan laba bersih yang naik signifikan dari tahun lalu, serta prospek pertumbuhan kredit yang berlanjut," jelasnya.

 

Sementara untuk MIDI, ia menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu. Sebabnya, selain stock split perseroan juga berencana melakukan rights issue.

Oleh sebab itu, ia merekomendasikan hold MIDI dengan target harga di Rp 4.400 dan buy BMRI dengan target harga Rp 10.500. Kemudian Desy merekomendasikan buy MIDI dan BMRI dengan target harga masing-masing di Rp 4.310 dan Rp 10.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×