Reporter: Aurelia Felicia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan memecah nilai saham atau stock split dengan rasio 1:2 yang dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Aksi korporasi ini akan memecah nominal saham menjadi Rp 125 per lembar dari semula Rp 250 per lembar saham.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian menilai rencana stock split umumnya memicu kenaikan likuiditas atau meningkatkan nilai transaksi rata-rata harian yang berarti ada potensi peningkatan demand, sehingga adanya potensi kenaikan harga.
Baca Juga: Emiten Perbankan Gencar Gelar Aksi Korporasi, Ini Kata Analis
Namun, stock split tidak mengubah kondisi laporan keuangan dan rasio keuangan emiten saat ini.
“Selama laporan keuangan dan rasio keuangan dari emiten tersebut relatif baik maka akan cenderung menarik untuk diinvestasikan,” jelasnya kepada Kontan.co.id Rabu (22/2).
Contohnya per Selasa (21/2), BMRI memiliki PER (11,45x) yang relatif rendah dibandingkan PER (15,49x) sektor keuangan per Januari 2023.
Maka dengan dilakukan stock split, investor dapat berinvestasi BMRI dengan lebih murah yang berujung pada PER BMRI berpotensi lebih murah dari sebelumnya.
Rio mencermati bahwa saham BMRI masih bergerak di fase uptrend.
Baca Juga: Sejumlah Bank Besar Lakukan Stock Split hingga Buyback Saham, Ini Kata Analis
“Selama fluktuasi harga terjaga di atas critical support Rp 8.950, kondisi uptrend masih potensial untuk berlanjut,” ujarnya.
Dengan itu, Rio merekomendasikan buy on support BMRI dengan target harga Rp 10.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News