kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Saham Autopedia (ASLC) Melesat Terdongkrak Penjualan Mobil, Begini Rekomendasi Analis


Kamis, 16 Februari 2023 / 21:45 WIB
Saham Autopedia (ASLC) Melesat Terdongkrak Penjualan Mobil, Begini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) perusahaan yang bergerak di bidang lelang dan jual beli kendaraan bekas berhasil menjual 2.481 unit mobil bekas melalui dealer mobil bekas bernama Caroline.id pada tahun 2022.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil masih melaju di awal tahun 2023. Kondisi ini menjadi pelumas bagi kinerja PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), emiten yang bergelut di bisnis jual-beli kendaraan bekas.

Setelah memerah sepanjang perdagangan pekan lalu, harga saham ASLC pun bangkit di pekan ini. Pada Kamis (16/2), saham ASLC ditutup menguat 11,32% ke harga Rp 118 per lembar saham.

Lewat keterangan akhir Januari lalu, manajemen ASLC membeberkan pertumbuhan bisnisnya pada tahun 2022. Anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) ini berhasil menjual 2.481 unit mobil bekas melalui diler Caroline.id. Melampaui target penjualan 2.000 unit pada tahun lalu.

Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra, optimistis bisnis ASLC akan kembali melesat pada tahun 2023. ASLC memasang target penjualan 3.000 - 4.000 unit mobil bekas melalui Caroline.id. Target pada tahun 2023 itu naik 21%-61% dibandingkan penjualan tahun lalu. 

Baca Juga: Investor Masih Selektif Memilih Saham Industri Kimia, Simak Rekomendasi Analis

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang melihat ada sejumlah katalis positif bagi kinerja ASLC. Pertama, di tengah suku bunga tinggi, ada kecenderungan perubahan pola konsumsi masyarakat ke produk yang lebih murah atau dari mobil baru ke mobil bekas.

Kedua, mobilitas masyarakat yang kembali normal pasca pandemi covid-19 bisa menjadi pendongkrak permintaan mobil bekas. Ketiga, momentum Idul Fitri yang juga akan mengerek permintaan kendaraan bekas yang lebih murah.

"Hal-hal tersebut dapat berdampak positif dalam mencapai target penjualan mobil bekas dari ASLC di tahun ini," ujar Alrich kepada Kontan.co.id, Kamis (16/2).

Meski begitu, ada katalis pemberat bagi kinerja ASLC. Meliputi risiko dari ketidakpastian ekonomi, kendala supply chain, dan faktor inflasi. Selain itu, di sisi yang lain suku bunga tinggi pun bisa turut menjadi batu sandungan.

"Karena sekalipun mobil bekas, belum tentu semua konsumen membeli secara cash. Dengan kondisi suku bunga tinggi, beban kredit juga cenderung lebih besar," imbuh Alrich.

Rekomendasi Alrich, jika terjadi konsolidasi terlebih dulu, bisa dipertimbangkan masuk pada area Rp 107 - Rp 110.

"Selama bertahan di atas level tersebut, potensi melanjutkan rally penguatan," terang Alrich.

Dia menilai saham ASLC masih menarik untuk dikoleksi. Target harga ASLC ada di level Rp 126 - Rp 130. Stoploss jika merosot ke posisi Rp 100 - Rp 104. 

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova  memandang peningkatan penjualan mobil turut memberi angin segar bagi ASLC. Secara teknikal, weekly chart saham akan menguji area MA20 pada kisaran Rp 125. 

Apabila pekan ini mampu ditutup minimal di posisi Rp 126, maka pada pekan depan ASLC berpeluang bergerak ke resistance Rp 144.

Baca Juga: Gelar Buyback Saham Jumbo, Simak Rekomendasi Saham Adaro Energy (ADRO) Berikut Ini

"Tentu pelaku pasar juga mempertimbangkan kinerja emiten yang hingga kuartal ketiga 2022 masih mencatatkan rugi bersih," jelas Ivan.

Rekomendasi Ivan, speculative buy saham ASLC dengan mencermati support di Rp 100 dan resistance pada Rp 144. Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan saham ASLC sedang ada di awal fase uptrend.

"Penguatan ASLC juga didukung oleh pergerakan indikator MACD yang sedang menuju ke area positif dan stochastic yang masih berpeluang menguat ke area overbought," terang Herditya.

Dia menyarankan pelaku pasar untuk buy on weakness saham ASLC. Cermati area support pada Rp 93 dan resistance pada level harga Rp 125 per lembar saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×