kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MI gencar rilis reksadana proteksi


Jumat, 07 Februari 2014 / 06:13 WIB
MI gencar rilis reksadana proteksi
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A display of Pampers diapers are seen on sale in Denver February 16, 2017. REUTERS/Rick Wilking/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD. SEARCH GLOBAL BUSINESS 22 JAN FOR ALL IMAGES


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Minat investor menanamkan dana di aset yang lebih aman makin besar. Untuk itu, sejumlah manajer investasi gencar merilis produk reksadana terproteksi.

Salah satunya, PT BNI Asset Management, yang  akan meluncurkan tiga reksadana terproteksi bertajuk Sriwijaya IX, Sriwijaya X dan Pundi V. Head of Marketing dan Settlement Division BNI Asset Management, Harris Dalimunthe mengatakan, reksadana anyar itu ditargetkan bisa menyerap dana Rp 1,2 triliun.

Pada produk reksadana Sriwijaya, BNI Asset menggunakan obligasi pemerintah berjangka waktu 25 tahun-30 tahun dan obligasi korporasi bertenor lima tahun sebagai aset dasar. Sedangkan untuk reksadana terproteksi Pundi memakai aset dasar obligasi korporasi.  "Untuk obligasi korporasi, kami memilih minimal dengan peringkat A-," kata Harris, Kamis (6/2).

Ogah kalah, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen  juga bakal meluncurkan reksadana terproteksi anyar bernama Batavia Proteksi Andalan-11. Karma P Siregar, Associate Director, Mutual Fund Sales dan Marketing Batavia Prosperindo mengatakan, produk ini memiliki kebijakan investasi menempatkan minimal 80% dana kelolaan pada instrument efek utang.

Sedangkan selebihnya di pasar uang. "Batavia Proteksi Andalan 11  berjangka waktu tiga tahun," ujar Karma. Instrumen ini akan terbit 12 Februari 2014. Aset dasar reksadana ini obligasi korporasi di sektor keuangan dan infrastruktur.

Obligasi yang diincar minimal peringkat AA dengan target imbal hasil 8,5% per tahun. Investor bisa membeli produk ini di Bank Mandiri, sebagai agen penjual.

Karma menargetkan, produk ini bisa menyerap dana kelolaan Rp 320 miliar. "Produk ini menarik karena jangka waktu yang pendek dengan risiko rendah," promo dia.

PT Indopremier Investment Management (IPIM) juga segera merilis produk baru reksadana terproteksi. John D Item, Presiden Direktur IPIM mengatakan, reksadana terproteksi baru itu targetnya bisa menyerap dana kelolaan Rp 500 miliar-Rp 1 triliun. Saat ini, IPIM telah menggenggam komitmen Rp 300 miliar.

Reksadana terproteksi ini bertenor lima tahun dengan aset dasar obligasi pemerintah dan korporasi. "Kupon produk reksadana terproteksi ini mengacu pada yield surat utang negara (SUN) tenor lima tahun dengan asumsi BI rate tak berubah," ujar John.

Sekedar informasi, data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menunjukkan SUN seri acuan bertenor lima tahun FR0069 memiliki yield 7,98%, Kamis (6/2).

Viliawati, analis Infovesta Utama mengatakan, prospek reksadana terproteksi masih cukup baik sepanjang tahun ini. Kinerja instrumen investasi tersebut akan ditopang dari kupon obligasi serta potensi membaiknya kinerja pasar obligasi pada akhir tahun ini.  "Meski demikian, kinerja obligasi pemerintah masih tertekan selama bulan Januari lalu," kata dia.

Total dana kelolaan reksadana   terproteksi berdasarkan data data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 10 Januari 2014 tercatat Rp 40,28 triliun, naik dari Rp 39,75 triliun di akhir 2013.                  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×