kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski masih minus, kinerja rata-rata reksadana saham mulai membaik


Kamis, 01 Agustus 2019 / 22:19 WIB
Meski masih minus, kinerja rata-rata reksadana saham mulai membaik


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata kinerja reksadana saham yang tercermin dari Infovesta Equity Fund Index masih anjlok terseret beberapa saham yang mengalami penurunan kinerja sangat dalam.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 31 Juli 2019, rata-rata kinerja reksadana saham turun 3,13% sejak awal tahun. Sedangkan kinerja reksadana jenis lain, seperti rata-rata kinerja reksadana campuran berhasil tumbuh 4,04% di periode yang sama dan rata-rata kinerja reksadana pasar uang tumbuh 3,05%. Sementara rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap naik 6,36%.

Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap memimpin return hingga Juli 2019

Meski kinerja reksadana saham secara rata-rata minus, Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana tetap menilai secara keseluruhan kinerja reksadana saham sudah lebih baik. 

"Dari 267 reksadana saham, 200 diantaranya memiliki kinerja YTD yang positif, tapi memang ada 20% diantaranya mengalami rugi luar biasa sehingga menarik rata-rata kinerja reksadana saham turun," kata  Wawan, Kamis (1/8). 

Baca Juga: Mandiri Investasi berharap insentif pajak akan kembangkan industri reksadana

Di urutan terakhir dari daftar kinerja reksadana saham terdapat produk reksadana Pool Advista Kapital Syariah yang anjlok 64,64% di periode yang sama.  Masih terdapat empat produk reksadana saham lainnya yang juga anjlok di sekitar -60%. 

Bagi reksadana saham yang berkinerja unggul Wawan mengamati banyak datang dari reksadana berbasis syariah yang mengandalkan sektor properti dan infrastruktur.

Salah satu produk reksadana saham yang unggul adalah reksadana HPAM Smart Beta Ekuitas berhasil catatkan pertumbuhan kinerja sebesar 15,38% lebih unggul dari kinerja IHSG yang tumbuh 3,16% hingga Juli 2019.

Baca Juga: Insentif pajak untuk reksadana dinilai sebagai pemanis untuk investor

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan kinerja berhasil unggul karena isi portofolio terdiri dari saham-saham di LQ45 yang undervalue. 

Selain itu, Reza juga fokus memilih saham di medium cap yang undervalue sebagai isi portofolio. Penurunan suku bunga yang terjadi membuat sektor industri jadi menarik untuk dikoleksi. Ke depan Reza juga mencermati sektor keuangan, perdagangan dan jasa, serta properti. 

Baca Juga: Insentif pajak bisa menghasilkan yield lebih tinggi, investor bersuka cita

Ke depan Wawan optimis kinerja reksadana saham masih bisa tumbuh 9%-10% di akhir tahun karena IHSG ia proyeksikan tumbuh ke 6.800-6.900. Sementara, Reza berharap AS bisa menurunkan suku bunganya hingga 0,5 basis poin sehingga BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga satu hingga dua kali lagi.

Reza memproyeksikan IHSG bisa naik ke level 6.800 di akhir tahun ini jika nilai tukar rupiah juga terjaga di bawah Rp 14.200 per dollar AS. Dengan catatan, current account deficit juga tidak lebih dari 2% dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri sebesar 5,2%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×