kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski masih minus, kinerja rata-rata reksadana saham mulai membaik


Kamis, 01 Agustus 2019 / 22:19 WIB
Meski masih minus, kinerja rata-rata reksadana saham mulai membaik


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Bagi reksadana saham yang berkinerja unggul Wawan mengamati banyak datang dari reksadana berbasis syariah yang mengandalkan sektor properti dan infrastruktur.

Salah satu produk reksadana saham yang unggul adalah reksadana HPAM Smart Beta Ekuitas berhasil catatkan pertumbuhan kinerja sebesar 15,38% lebih unggul dari kinerja IHSG yang tumbuh 3,16% hingga Juli 2019.

Baca Juga: Insentif pajak untuk reksadana dinilai sebagai pemanis untuk investor

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan kinerja berhasil unggul karena isi portofolio terdiri dari saham-saham di LQ45 yang undervalue. 

Selain itu, Reza juga fokus memilih saham di medium cap yang undervalue sebagai isi portofolio. Penurunan suku bunga yang terjadi membuat sektor industri jadi menarik untuk dikoleksi. Ke depan Reza juga mencermati sektor keuangan, perdagangan dan jasa, serta properti. 

Baca Juga: Insentif pajak bisa menghasilkan yield lebih tinggi, investor bersuka cita

Ke depan Wawan optimis kinerja reksadana saham masih bisa tumbuh 9%-10% di akhir tahun karena IHSG ia proyeksikan tumbuh ke 6.800-6.900. Sementara, Reza berharap AS bisa menurunkan suku bunganya hingga 0,5 basis poin sehingga BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga satu hingga dua kali lagi.

Reza memproyeksikan IHSG bisa naik ke level 6.800 di akhir tahun ini jika nilai tukar rupiah juga terjaga di bawah Rp 14.200 per dollar AS. Dengan catatan, current account deficit juga tidak lebih dari 2% dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri sebesar 5,2%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×