Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
Ari berujar, perusahaan juga mengakumulasi obligasi korporasi untuk produk MIDU. "Kami pilih obligasi korporasi dengan kupon menarik dan rating baik," imbuhnya.
Mengacu fund fact sheet per Juli 2016, mayoritas aset MIDU diparkir pada efek surat utang yakni 90,87%. Sisanya berupa instrumen pasar uang yakni 9,13%.
Mandiri Investasi memang leluasa meracik MIDU pada obligasi hingga porsi 80% - 98% dan instrumen pasar uang 2% - 20%.
Racikan ini terbilang jitu. Per Juni 2016, MIDU telah mendulang cuan 9,91% (ytd), mengungguli performa rata-rata return reksadana pendapatan tetap (Infovesta Fixed Income Fund Index) yang mencapai 7,78% periode sama.
Dengan strategi yang kini diterapkan, Ari optimistis sepanjang tahun 2016, produk MIDU dapat mencetak return lebih tinggi ketimbang kinerja pasar obligasi. "Kami menerapkan strategi perdagangan yang aktif di pasar obligasi dan pasar uang. Tapi kami juga mencermati risiko jenis investasi yang dituju," terangnya.
Ari mengungkapkan, perusahaan belum berencana mengubah strategi investasi maupun porsi obligasinya.
Ia yakin, pasar obligasi domestik berpotensi melanjutkan tren bullish hingga pengujung tahun 2016. Katalis positif bersumber dari stabilitas nilai tukar rupiah, bahkan cenderung menguat. Dengan tren inflasi yang rendah, BI juga masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunganya.
"Tren penguatan SUN dapat berlanjut walau dalam level yang lebih terbatas dari sebelumnya," tukasnya.