Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) merombak jajaran direksi dan komisaris. Hal itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu (20/8).
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita menyatakan, penyesuaian susunan pengurus merupakan wujud komitmen perseroan agar tetap adaptif terhadap dinamika industri dan menyiapkan strategi dalam menghadapi tantangan ke depan.
Perubahan tersebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang Waskita untuk memperkuat fundamental perusahaan, meningkatkan sinergi, sekaligus memastikan pemulihan kinerja keuangan.
Baca Juga: Waskita Realty Mulai Lakukan Serah Terima Unit Proyek Vasaka Bali ke konsumen
“Proses restrukturisasi yang sedang kami jalankan pun akan terus menjadi prioritas," ujar Ermy dalam keterangan resmi, Rabu (20/8/2025).
Ermy mengungkapkan, WSKT mengapresiasi dedikasi Anton Rijanto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Risk Management, Legal, dan QSHE Waskita Karya.
Perseroan pun berterima kasih atas kontribusi Dedi Syarif Usman, T. Iskandar, Muhamad Salim, Addin Jauharuddin, dan Muradi sebagai Dewan Komisaris yang senantiasa memperkuat struktur pengawasan dan kinerja perseroan.
“Waskita Karya juga menyambut baik Ade Abdul Rochim, Hasby Muhammad Zamri, Aqila Rahmani, Muhammad Harrirar Syafar, serta Muhammad Abdullah Syukri sebagai Dewan Komisaris baru,” ungkapnya.
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris Waskita Karya menjadi sebagai berikut.
Komisaris Utama/Independen: Heru Winarko
Komisaris: Ade Abdul Rochim
Komisaris: Hasby Muhammad Zamri
Komisaris Independen: Aqila Rahmani
Komisaris Independen: Muhammad Harrirar Syafar
Komisaris Independen: Muhammad Abdullah Syukri
Kemudian, susunan Direksi Waskita Karya sebagai berikut.
Direktur Utama: Muhammad Hanugroho
Direktur Keuangan: Wiwi Suprihatno
Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital: Rudi Purnomo
Direktur Operasi I: Ari Asmoko
Direktur Operasi II: Dhetik Ariyanto
Baca Juga: KPK Ungkap Alasan Panggil Lisa Mariana Terkait Kasus Pengadaan Iklan Bank BJB
Di sisi lain, Waskita berhasil menurunkan beban keuangan yang mencapai 18,3% secara tahunan (year on year/YoY), dari Rp2,3 triliun pada kuartal II 2024 menjadi Rp1,9 triliun per Juni 2025.
"Perseroan saat ini juga terus berkomitmen membayar kewajiban kepada vendor. Per Juni 2025, sisa utang vendor past due Waskita turun drastis hingga 78,53 persen atau sebanyak Rp267 miliar dari posisi pada kuartal I 2025," jelasnya.
Menurut Ermy, usai usulan restrukturisasi MRA terbaru dinyatakan efektif pada Oktober lalu, WSKT sekarang memiliki optimalisasi atas skema cash waterfall dan pengelolaan kas yang dimiliki.
“Maka proses pengelolaan keuangan untuk menjalankan operasional perusahaan dapat berjalan lebih lancar, termasuk dalam memenuhi kewajiban utang vendor,” paparnya.
Seperti diketahui, pada tahun lalu WSKT mendapat persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021. Total nilai outstanding sebesar Rp31,65 triliun.
Sementara, total proyek yang tengah dikelola WSKT saat ini mencapai 48 proyek. Ini terdiri dari gedung, konektivitas, Sumber Daya Air (SDA), serta Engineering, Procurement, and Construction (EPC).
Sedangkan jumlah proyek yang sudah diselesaikan Waskita Karya sejak 2015 menembus 306 proyek. Di antaranya, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Bendungan Temef, Renovasi Masjid Istiqlal, Jembatan Musi, dan sebagainya.
Selanjutnya: PT BAR Lepas Seluruh Kepemilikan Saham di MPIX
Menarik Dibaca: BMKG Catat Gempa Terkini Magnitudo 4,9 di Bekasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News