Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – DEPOK. PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 30% secara tahunan pada tahun 2025.
Sebagai perbandingan, pendapatan AREA sebesar Rp 56,33 miliar pada tahun 2024.
Sementara, AREA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 29,39 miliar per semester I 2025. Ini naik 16,06% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 25,32 miliar per semester I 2024.
Secara rinci, segmen jasa colocation menyumbang Rp 27,68 miliar dan segmen lain-lain Rp 1,7 miliar pada periode ini.
Baca Juga: AREA Teken Kerjasama dengan OneWeb, Hadirkan Layanan Satelit LEO
Laba neto periode berjalan AREA sebesar Rp 3,77 miliar per Juni 2025, melesat 297,81% YoY dari Rp 949,25 miliar.
“Untuk half year (kinerja semester I) sudah cukup baik, jadi sekitar 25-30% (pertumbuhan) untuk pendapatan,” ujar Direktur AREA, Edi, dalam konferensi pers Penadatanganan Kerja Sama AREA dan Eutelsat OneWeb, Rabu (20/8).
AREA juga baru menandatangani kerja sama strategis selama 10 tahun dengan Eutelsat OneWeb, anak usaha Grup Eutelsat asal Perancis.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, AREA akan menyediakan fasilitas teleport satelit di Ciruas, Serang, Banten, serta titik koneksi utama (Point-of-Presence/PoP) di pusat data AREA31 yang berlokasi di Cimanggis, Depok.
Infrastruktur ini akan menjadi gerbang utama bagi layanan satelit low earth orbit (LEO) OneWeb di Indonesia dan sekitarnya.
“Kerjasama ini berpotensi menghasilkan pendapatan sebesar US$ 15-20 juta dalam 10 tahun ke depan,” ungkap Edi.
Michael Alifen, Presiden Direktur AREA mengatakan, teknologi LEO menawarkan solusi konektivitas yang cepat, stabil, dan berlatensi rendah, bahkan di daerah terpencil yang selama ini belum tersentuh internet.
Dengan hadirnya teleport dan PoP ini, masyarakat di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) akan memiliki akses yang lebih baik terhadap beragam layanan digital. Seperti, pendidikan daring, konsultasi kesehatan jarak jauh, e-commerce, dan layanan pemerintahan berbasis internet.
“Akses internet bukan lagi kemewahan, melainkan kebutuhan dasar. AREA berkomitmen untuk membangun infrastruktur digital yang inklusif, berkelanjutan, dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Kerja sama ini tidak hanya berdampak bagi Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi AREA31 sebagai pusat konektivitas digital untuk kawasan Asia Tenggara dan Australia bagian utara.
Fasilitas teleport dan PoP akan menjadi titik strategis bagi distribusi layanan internet satelit ke negara-negara tetangga, memperluas jangkauan dan mempercepat transformasi digital di kawasan.
Menurut Michael, kemitraan ini menempatkan AREA31 sebagai simpul konektivitas satelit LEO yang krusial di kawasan, memperkuat posisi perusahaan dalam ekosistem digital regional, dan membuka jalur pendapatan baru yang berkelanjutan.
Investasi dalam fasilitas teleport dan PoP ini diproyeksikan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan berulang AREA31 melalui penyewaan kapasitas, layanan edge, dan integrasi cloud.
Selain itu, kolokasi teleport dengan infrastruktur pusat data AREA31 memungkinkan efisiensi operasional dan monetisasi layanan tambahan seperti disaster recovery, CDN, dan interkoneksi lintas jaringan.
“Kami melihat ini sebagai langkah strategis untuk memperluas portofolio layanan bernilai tinggi dan memperkuat daya tarik AREA31 bagi investor dan mitra global,” katanya.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham AREA ada di level support Rp 438 per saham dan resistance Rp 470 per saham. Rekomendasi wait and see masih diberikan Herditya untuk AREA.
Baca Juga: Gaungkan Ketahanan Energi & Pangan, PGE Area Lahendong Fokus Berdayakan Masyarakat
Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) Rombak Direksi dan Komisaris, Ini Susunan Pengurus Barunya
Menarik Dibaca: BMKG Catat Gempa Terkini Magnitudo 4,9 di Bekasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News