Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan terakhir di tahun 2023. IHSG turun 0,43% atau 31,09 poin ke 7.272,8 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat (29/12).
Dalam sepekan yang hanya terdiri dari tiga hari perdagangan, yakni 27-29 Desember, IHSG hanya menguat 0,49%. IHSG berada di 7.237,52 pada Jumat (22/12) lalu.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, penguatan IHSG di pekan terakhir tahun 2023 ini masih disebabkan oleh efek dari Santa Clause Rally.
“Efek dari Santa Clause Rally masih terasa di pekan ini,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (29/12).
Baca Juga: IHSG Melemah 0,43% di Perdagangan Terakhir 2023, Simak Reviewnya
Di sisi lain, investor masih mengapresiasi kemungkinan expansionary monetary policy berupa penurunan suku bunga acuan dari Federal Reserve pada tahun 2024. Kebijakan moneter itu paling cepat akan diterapkan pada bulan Maret 2024.
“The Fed juga akan merilis March dot plot. Investor akan melihat apakah akan terjadi pergeseran yang lebih rendah dari perkiraan,” tutur dia.
Hal ini, kata Nafan, masih esensial. Sebab, jika dilihat dari December dot plot, suku bunga The Fed diproyeksikan akan turun 75 basis poin di tahun 2024.
Baca Juga: IHSG Bisa Tembus 7.900, Ini 10 Rekomendasi Saham Pilihan RHB Sekuritas pada 2024
Sementara, dari domestik, investor mengapresiasi optimisme pemerintah terkait dengan potensi Pemilu 2024 yang akan berlangsung lebih damai jika dibandingkan dengan Pemilu 2019. Pemilu 2024 yang diperkirakan dapat berlangsung damai mampu meningkatkan risk appetite dari para investor, sehingga penguatan IHSG terjadi di pekan ini.
“Pada Pemilu 2019, Mahkamah Konstitusi (MK) sampai harus menentukan pemenang definitif. Tapi, di tahun ini proyeksinya lebih damai,” paparnya.
Nafan memproyeksikan, pada awal perdagangan pekan depan (2/1), IHSG akan bergerak dengan level support 7.260-7.226 dan resistance 7.313-7.351.
“Pada perdagangan pekan depan, investor bisa mencermati sektor infrastruktur, finansial, dan teknologi,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News