Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 24,97 poin atau 0,35% ke 7.159,59 pada akhir perdagangan Jumat (8/12). Dalam sepekan pertama bulan ini, IHSG juga turut menguat sebanyak 1,41% periode 4-8 Desember 2023.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mencermati, sentimen menguatnya IHSG pekan ini didorong oleh penguatan yang terjadi pada indeks sektor kesehatan. Menurutnya, penguatan tersebut dikarenakan terjadi kekhawatiran terhadap melonjaknya kembali kasus Covid-19 di Singapura dan Malaysia.
"Namun demikian, di sisi lain, juga karena pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah, serta meningkatnya kembali yield US Treasury 10 tahun," kata Miftahul kepada Kontan.co.id, Jumat (8/12).
Sementara itu, dari dalam negeri, Bank Indonesia telah merilis posisi cadangan devisa Indonesia bulan November 2023, di mana cadangan devisa tercatat sebesar US$138,1 miliar atau meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2023 yang hanya sebesar US$ 133,1 miliar.
Baca Juga: IHSG Naik 0,35% ke 7.159 Pada Jumat (8/12), UNTR, TPIA, ICBP Jadi Top Gainers LQ45
"Meski begitu penguatan tersebut kami nilai akan sedikit terpengaruh oleh hasil rapat FOMC minggu depan (12-13 Dec)," tuturnya,
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat penguatan IHSG sepanjang pekan ini dipengaruhi oleh pergerakan bursa global, di mana yield US Treasury Note 10 tahun yang dapat dikatakan melandai. Ditambah dengan adanya optimistis pasar akan berakhirnya era tingginya suku bunga The Fed.
"Meskipun diperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuannya pada skenario terburuknya, dari sisi lain pergerakan IHSG ini juga didorong oleh beberapa emiten seperti BREN, TPIA, dan BRPT yang dapat dicermati dengan menguatnya IDX Basic Materials dan IDX Infrastructures," ungkap Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/12).
Pada pekan depan, Herditya memprediksi akan ada rilis data inflasi AS dan China. Kemudian, ada FOMC Meeting The Fed dan dari Indonesia, akan ada rilis neraca dagang.
Untuk proyeksi pekan depan, Herditya mencermati pergerakan IHSG masih berpeluang menguat terbatas dengan rentang 7.200-7.110.
Untuk saham, ia merekomendasikan untuk mencermati saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan target harga Rp 388-Rp 420 per saham, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan target harga Rp 1.525-Rp 1.600 per saham, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target harga Rp 1.740-Rp 1.810 per saham.
Sementara Miftahul memproyeksikan, pergerakan IHSG minggu depan akan kembali meneruskan penguatanya dengan rentang support 7.100-7.145 dan resistance 7.200-7.230.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News