Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun di akhir perdagangan pekan ini. Jumat (7/7), IHSG melemah 0,60% atau 40,87 poin ke 6.716,46 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Meskipun begitu, IHSG mampu mencatatkan penguatan selama sepekan. Melasir RTI, IHSG selama sepekan menguat 0,82%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penguatan IHSG selama sepekan ini diperkirakan akibat sentimen global yang masih mempengaruhi IHSG.
“Sikap hawkish The Fed masih menjadi cermatan para investor selama pekan ini,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (7/7).
Baca Juga: IHSG Turun ke 6.716 Pada Jumat (7/7), BGTG, BBRI, ASII Paling Banyak Net Buy Asing
Selain itu, meningkatnya data tenaga kerja AS yang baru rilis kemarin juga memicu kekhawatiran investor akan kebijakan moneter The Fed. Kemudian muncul kembali ketegangan AS-China perihal pembatasan ekspor logam untuk pembuatan semikonduktor dan chip.
Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, pekan ini IHSG berhasil ditutup menguat seiring penguatan harga komoditas energi yang menjadi penopang IHSG.
“Rilis data inflasi yang sesuai target BI juga semakin membuat pasar optimistis bahwa BI akan segera memangkas suku bunga,” ujar Cheril kepada Kontan.co.id, Jumat (7/7).
Baca Juga: IHSG Melemah 0,60% ke 6.716 Pada Jumat (7/7), ACES, SMGR, ESSA Top Gainers LQ45
Menurut Herditya, IHSG diprediksi masih rawan terkoreksi untuk menguji 6.694-6.709 dengan sentimen global yang kami sampaikan di atas masih berlanjut.
Herditya merekomendasikan buy NSSS dengan target harga Rp 222 per saham-Rp 230 per saham, UNTR Rp 24.300 per saham-Rp 25.275 per saham, dan SRTG Rp 1.820 per saham-Rp 1.930 per saham.
Cheril melihat, IHSG berpotensi konsolidasi melemah ke level 6.680-6.750 pada Senin (10/7) besok. Sebab, pekan depan mulai ada rilis earning kinerja perusahaan, sehingga pelaku pasar akan mencermati hasilnya.
“Ada juga komentar berbagai anggota The Fed terkait kebijakan moneternya yang tengah ditunggu,” tutur dia.
Untuk saham rekomendasi, Cheril merekomendasikan buy untuk TAPG dengan target harga Rp 650 per saham, AVIA Rp 700 per saham, dan AKRA Rp 1.520 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News