kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip racikan Premier ETF SMinfra18


Senin, 01 Februari 2016 / 17:39 WIB
Mengintip racikan Premier ETF SMinfra18


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Reksadana berbasis saham sektor infrastruktur bisa menjadi alternatif investasi tahun ini. Salah satunya, exchange traded fund (ETF) Premier SMinfra18.

Produk kelolaan PT Indopremier Investment Management (IPIM) ini merupakan ETF pasif yang bergerak menyerupai indeks SMinfra 18. Reksadana ini memiliki kebijakan investasi leluasa memutar 80% hingga 100% saham yang terdaftar dalam Indeks SMinfra 18.

Di mana, porsi tiap saham ditentukan secara prorata mengikuti bobot masing-masing saham terhadap Indeks SMinfra18. Kemudian sisanya maksimal 20% bisa ditempatkan pada instrumen pasar uang dan kas.

"Karena merupakan ETF pasif, maka strategi untuk produk ini adalah replicate atau mengikuti Indeks SMinfra28," ujar Direktur IPIM Ernawan R. Salimsyah, Senin (1/2).

Produk ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker XISI. Menilik fund factsheet Desember 2015, mayoritas aset dasar sebesar 99,93% ditempatkan pada saham dan sekitar 0,07% pada kas.

Berdasarkan alokasi aset, sekitar 66,84% diputar pada sektor infrastruktur, sekitar 16,68% pada sektor industri dasar dan sekitar 10,43% pada sektor perdagangan. Lalu, sekitar 5,63% ditempatkan pada sektor properti dan sekitar 0,35% pada pertambangan.

Adapun lima efek besar antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan saham PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP). Juga, saham PT Semen Gresik (SMGR) dan saham PT United Tractors (UNTR).

Produk ini mencatat kinerja minus 8% dalam satu tahun terakhir per 29 Januari 2016. Nilai tersebut lebih unggul ketimbang rata-rata kinerja reksadana saham yang minus 14,77% pada periode yang sama.

Ernawan optimistis tahun ini XISI bisa mengalahkan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang diprediksi berada di level 5.300 di akhir tahun. "Beta untuk XISI adalah 1,1,' ujar dia. Artinya setiap IHSG bergerak naik 1%, maka XISI akan bergerak naik 1,1% dan sebaliknya.

Investor bisa bertransaksi di pasar primer melalui diler partisipan. Di sini, investor bisa membeli minimum satu unit kreasi atau basket yang setara dengan 100.000 unit penyertaan.

ETF juga ditransaksikan di pasar sekunder melalui sekuritas atau broker dengan minimal pembelian satu lot yang setara dengan 100 unit penyertaan.

Investor akan dikenakan biaya investment manager maksimum 1% per annum, biaya bank kustodian maksimum 0,20% per annum. Untuk subscription dan redemption fee dikenakan sesuai biaya broker.

Produk yang dicatatkan sejak 6 Maret 2014 ini mencatat dana kelolaan Rp 120,93 miliar. Sedangkan nilai aktiva bersih per unit diperdagangkan Rp 325.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×