kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IPIM luncurkan reksadana campuran dan terproteksi


Jumat, 10 Juli 2015 / 19:05 WIB
IPIM luncurkan reksadana campuran dan terproteksi


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Manajer Investasi kian getol meluncurkan produk baru. Salah satunya PT Indopremier Investment Management (IPIM) yang berencana menerbitkan reksadana campuran dan terproteksi kuartal III I ini.

Chief Investment Officer dan Director IPIM Ernawan Rahmat Salimsyah mengatakan produk campuran baru akan berisi aset dasar yang lebih konservatif. Nantinya, alokasi saham lebih sedikit atau sekitar 20%-30%. "Sehingga mayoritas merupakan porsi obligasi," kata Ernawan, Jumat (10/7).

Kebijakan tersebut diterapkan untuk melengkapi produk reksadana campuran yang telah dimiliki perusahaan, yakni premier campuran fleksibel dan premier campuran fleksibel II. Kedua produk tersebut menerapkan strategi agresif dengan porsi saham lebih banyak dibandingkan aset dasar lainnya.

"Untuk produk reksadana campuran yang baru sudah kami ajukan izin penerbitan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan pekan depan bisa launching," ujarnya.

Selain saham, perusahaan juga akan mengkombinasikan obligasi korporasi dan pemerintah sebagai aset dasar produk tersebut.

Produk anyar tersebut diperkirakan bisa membagikan return 10% per tahun.

Perusahaan juga berencana menerbitkan reksadana terproteksi dengan aset dasar obligasi korporasi. Produk ini diperkirakan bisa membagikan return 8,5% per tahun dengan tenor tiga tahun.

Kedua produk tersebut ditargetkan bisa menggenggam dana sekitar Rp 150 miliar. Di mana, sekitar Rp 50 miliar akan dipenuhi dari penerbitan obligasi campuran dan Rp 100 miliar merupakan reksadana terproteksi.

Analis Infovesta Utama Edbert Suryajaya memperkirakan prospek reksadana akan membaik di semester II. "Pasar saham dan obligasi diperkirakan masih tumbuh hingga akhir tahun meskipun kenaikannya terbatas," ujar Edberd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×