kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Meneropong Pergerakan IHSG di Tengah Sentimen Kenaikan Harga Pertalite dan RDG BI


Minggu, 21 Agustus 2022 / 20:46 WIB
Meneropong Pergerakan IHSG di Tengah Sentimen Kenaikan Harga Pertalite dan RDG BI
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham di Jakarta, Senin (29/11). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/11/2021.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, khususnya Pertalite dikabarkan akan diumumkan pekan depan. Arah kebijakan ini akan menjadi pemberat langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Chief Executive Officer Edvisor.id Praska Putrayanto menilai rencana kenaikan BBM dalam negeri tentu mempengaruhi pergerakan IHSG karena dapat menyumbang ke lonjakan inflasi domestik sekaligus mendorong kebijakan suku bunga acuan untuk disesuaikan lebih tinggi.

"Pelaku pasar tentu mengharapkan adanya penyesuaian suku bunga acuan jika inflasi tahunan domestik melonjak naik di atas 5% karena jika tidak, kurs rupiah akan tertekan dan mempengaruhi pasar saham dan SBN," jelas Praska kepada Kontan, Minggu (21/8). 

Asal tahu saja inflasi pada Juli 2022 mencapai 0,64% secara bulanan. Kenaikan itu membuat inflasi tahunan sudah hampir tembus 5% secara tahunan atawa year on year (yoy) atau berada di level 4,94% yoy.

Baca Juga: IHSG Disetir Harga Pertalite dan RDG BI, Ini Rekomendasi Saham yang Layak Dicermati

Praska bilang menunda kenaikan harga BBM hingga inflasi kembali mereda bisa menjadi salah satu pilihan alternatif. Dia menilai laju inflasi diperkirakan masih relatif tinggi di luar potensi kenaikan harga BBM. 

Memang langkah tersebut akan menambah beban kuota subsidi, tapi menurutnya langkah alternatif itu bisa dilakukan guna menjaga pertumbuhan daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi. 

Praska memproyeksikan dalam sepekan ke depan IHSG bergerak dalam kisaran 6,972-7.290 dengan tren cenderung melemah. Untuk mengingatkan, IHSG menutup perdagangan dengan melemah 0,20% ke level 7.172,43 pada Jumat (19/8). 

"Investor sebaiknya wait and see dan cenderung buy on weakness, terutama pada saham-saham dari sektor yang rentan dengan potensi kenaikan suku bunga jika BBM subsidi dinaikkan," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×